Wewangian Bantu Redakan Stres | OTC Digest

Wewangian Bantu Redakan Stres

Bekal yang harus disiapkan ibu untuk keluarga di pagi hari bukan hanya makanan, tapi juga kebahagiaan. Ini terungkap dalam bincang-bincang Cheerful & Creative Mums di Jakarta, 22 Maret lalu. “Perempuan itu sentral. Energi positif yang disalurkannya akan berdampak besar bagi anggota keluarga yang lain sepanjang hari,” ujar Dr. Endang Mariani Rahayu, M.Si, pengamat sosial dan budaya serta peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta. Namun, ini tidak selalu mudah. Kerepotan rumah tangga di pagi hari nyaris membuat kepala pecah. Tingkat stres berlipat ganda bila ibu bekerja.

Survei yang dilakukan di Indonesia menunjukkan, 49% perempuan menyatakan bahwa stres mereka meningkat selama 5 tahun terakhir; lebih tinggi dibandingkan laki-laki, (39%). Stres adalah masalah global. Organisasi Kesehatan Dunia WHO (2015) menyebutkan, 350 juta orang di dunia mengalami stres, tapi 80% di antaranya tidak tertangani dengan baik. Padahal, “Stres yang tidak dikelola dan ditangani dengan baik akan menimbulkan gangguan kesehatan fisik dan mental,” terang Dr. Endang. Tekanan hidup yang terus menerus mendera ibu bisa berujung pada depresi.

Kita bisa melakukan hobi, melihat yang indah-indah atau mendengarkan musik yang menyenangkan untuk meredakan stres. Mencium wewangian juga bisa dilakukan. “Penelitian menemukan, meski kita melihat pemandangan yang indah atau mendengarkan lagu tapi bau di sekeliling kita tidak enak, tingkat stres kita tidak banyak berubah,” tutur Dr. Endang.

Hal serupa diungkapkan oleh Jessmin Leong, Business Development Director Givaudan Fragrance House, Singapura, saat dijumpai di acara yang sama. “Saat kita mencium aroma yang enak, hal itu akan membawa kita kembali ke memori atau emosi tertentu,” ucapnya. Perusahaan tempatnya bekerja melakukan percobaan pada orang lanjut usia. Saat diberikan wewangian tertentu, ingatan mereka ke peristiwa 20-30 tahun lalu kembali lagi. “Ternyata, bau-bauan tersimpan di otak,” ujarnya.

Efek relaksasi dari aromaterapi bukan isapan jempol. Rangsangan dari aroma yang ditangkap indra penciuman akan diteruskan ke otak, lalu memicu respon kimiawi, emosi, memori dan neurologis (syaraf). Wewangian bisa membawa kita kembali ke emosi yang menyenangkan, sehingga mengembalikan energi kita untuk mengalahkan hari yang melelahkan, serta mengurangi ketegangan dan mengembalikan ketenangan untuk menghadapi stres sehari-hari. Riset oleh Chemical Senses (2005) menemukan, aroma tertentu dengan efek relaksasi, bisa mengurangi ketegangan pada otot sekitar bahu akibat stres.

Maka, isilah rumah dengan aroma yang menyenangkan. Dimulai dari pagi hari, aroma masakan saat ibu membuat sarapan, hingga keharuman pakaian suami dan seragam anak. “Teknologi aroma sensory bisa menenangkan suasana hati, sehingga membantu ibu rileks dan mengurangi tingkat stres,” tutur Joanna Elizabeth Samuel, Senior Product Manager Fabric Care PT Sayap Mas Utama (Wings Group). Varian baru Cheerful Red dari SoKlin Softergent bernuansa aroma buah dan bunga, membantu mood jadi lebih happy dan ceria. (nid)