Varises? No Way | OTC Digest

Varises? No Way

Varises bukan hanya sebatas masalah kosmetik, melainkan bisa menumbulkan gangguan yang lebih serius. Seperti kata Dr. dr. Jetty Sedyawan, Sp.JP (K) FIHA, dari Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta, “Varises merupakan pelebaran pada pembuluh darah balik (vena). Pada penderita varises, terjadi turbulensi; aliran darahnya berputar-putar.” Hal ini umumnya terjadi di daerah tungkai kaki, utamanya sekitar betis dan paha.

Vena memiliki katup-katup pada dindingnya, untuk memompa darah kembali ke jantung. Vena tungkai perlu bekerja lebih keras karena melawan gravitasi, dan pembuluh darahnya paling panjang. Sebagian orang memiliki katup terlalu sedikit, atau katupnya tidak berfungsi optimal, atau memiliki dinding vena yang lebih lemah. Akibat kondisi tersebut, ketika otot-otot di sekitar tungkai berkontraksi untuk memompa darah di vena dalam, sebagian darah malah berbalik dan masuk ke vena superfisial; membuatnya melebar, bengkak dan berputar-putar. Ini yang disebut varises.

Berdiri atau duduk dalam waktu lama, bisa meningkatkan risiko timbulnya varises. Perempuan memiliki risiko tambahan: kehamilan dan pemakaian high heels (sepatu/sandal bertumit tinggi). Kehamilan meningkatkan tekanan pada tungka; volume darah bertambah sehingga katup vena perlu bekerja lebih keras. Adapun high heels membuat otot-otot tungkai terus tegang sehingga mengurangi kemampuan tubuh menjaga sirkulasi darah secara efisien.

Salah satu tanda varises, “Kaki terasa berat seperti digelayutin batu kalau berdiri lama.” Bisa pula timbul bengkak di tungkai dan mata kaki, dan terasa gatal. Secara fisik, pembuluh darah tampak berwarna biru atau keunguan, bengkak dan berputar-putar seperti kabel. Disebut spider veins bila bengkak terjadi pada pembuluh darah yang lebih kecil dan lebih dekat lagi ke permukaan kulit. Tampilannya seperti varises, tapi lebih halus seperti sarang laba-laba.

Turbulensi pada aliran darah dapat menimbulkan bekuan darah. Bekuan ini bisa menyumbat pembuluh vena, sehingga kaki membengkak. Pada beberapa kasus, varises bisa menjadi tanda adanya sumbatan pada vena dalam (deep vein thrombosis/DVT), yang akibatnya bisa fatal.

Bagaimana cara mencegah atau mengatasi varises? “Jangan duduk atau berdiri terlalu lama,” tutur Dr. dr. Jetty. Bila pekerjaan menuntut kita berdiri sepanjang hari, usahakan mengistirahatkan kaki dengan duduk selama lima menit tiap satu jam. Bila pekerjaan menuntut posisi duduk, setiap satu jam berjalanlah selama sekitar lima menit. Saat ada waktu beristirahat, naikkan kaki hingga posisinya lebih tinggi daripada jantung, untuk membantu sirkulasi darah. Mengenakan stoking khusus dengan tekanan tertentu, dapat membantu fungsi katup vena memompa darah. Lakukan olahraga rutin, agar dinding vena kuat dan katup-katupnya berfungsi optimal. (nid)