Sindrom Darah Kental Ganggu Kehamilan

Sindrom Darah Kental Ganggu Kehamilan

Dalam darah ada molekul fosfolipid bernama kardiolipin, yang fungsinya mengatur pembekuan darah. Pada sebagian orang, zat ini dianggap musuh yang harus dibasmi, sehingga sistem imun memproduksi ACA (anti-cardiolipin antibody), antibodi yang melawan kardiolipin.

ACA merangsang terbentuknya gumpalan darah, sehingga darah mengental. Pada perempuan hamil, diperkirakan sindrom darah kental berperan dalam 15% keguguran berulang. “Pembuluh darah plasenta kecil. Kalau darah kental, sulit masuk ke pembuluh darah plasenta yang kecil,” papar Prof. Dr. dr. Ichramsjah Azin Rachman, Sp.OG (K) dari FKUI/RSCM, Jakarta. Bila aliran darah ke plasenta tidak lancar, janin kekurangan nutrisi dan oksigen sehingga bisa keguguran.

ACA sering menjadi penyebab bayi lahir mati dan infertilitas yang tidak jelas penyebabnya. Bila mengalami keguguran berulang, ada baiknya periksa ke dokter kandungan yang biasa menangani masalah ACA. “Seringnya, ACA ditemukan belakangan,” ujar Prof. Ichram. ACA kadang  tidak menyebabkan gejala. Namun beberapa perempuan dengan ACA melaporkan sering memar tanpa sebab, kepala sakit seperti dipukuli, mual dan kesemutan. Bila ditemukan ACA, dokter kandungan akan merujuk ke dokter spesialis darah (hematolog).

Untuk mempersiapkan kehamilan, calon ibu dengan ACA diterapi dengan obat pengencer darah oral (diminum), setiap hari. Jangan malas konsultasi ke dokter meski sudah mendapat obat; kondisi harus terus dipantau. Penggunaan obat perlu diawasi karena bisa menimbulkan risiko perdarahan saat haid.

Kalau sudah hamil, “Perlu dimonitor oleh dokter kandungan dan hematolog." Ibu perlu periksa darah secara berkala. Kalau kondisi aman, pemeriksaan 1x 3 bulan. Bila sedang gawat, 1x 2 minggu. Tekanan tali pusat tidak boleh terlalu tinggi; diukur dengan USG

Bila kadar ACA tinggi, dosis obat akan ditambah. Seiring bertambahnya usia kehamilan, ACA makin sulit dikendalikan. Obat oral mungkin perlu diganti dengan obat yang disuntikkan di daerah pusar. Ibu atau keluarga akan diajari cara menyuntik, sehingga bisa dilakukan sendiri.

ACA terkait erat dengan sistem imun; ibu perlu menjaga pola makan. Makanan yang merangsang sistem imun, apalagi yang mencetuskan alergi, perlu dihindari. Untuk itu perlu pemeriksaan karena tiap orang berbeda. Makanan tinggi lemak dan kolesterol perlu dihindari karena bisa membuat pembuluh darah menyempit. Ibu juga perlu istirahat cukup dan hindari stres agar tubuh tetap fit. (nid)