Nyeri Lambung Karena Pil KB | OTC Digest

Nyeri Lambung Karena Pil KB

Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di tahun 2015 menyatakan terjadi peningkatan kasus kematian ibu melahirkan dari 228 orang menjadi 359 orang per 100.000 kelahiran.

Salah satu cara menjaga kesehatan ibu adalah mengatur jarak kehamilan, yakni melalui program keluarga berencana (KB). Metode yang banyak dipakai para ibu adalah menggunakan pil KB, selain KB suntik atau KB spiral (IUD).  

Sebagian ibu yang memakai pil KB merasakan manfaat samping, yakni kulit wajah menjadi lebih mulus dan tidak berjerawat. Namun, yang lainnya mengeluhkan nyeri lambung.

Perlu diketahui, pil KB terdapat bermacam jenis. Ada yang mengandung satu atau dua zat hormon yang kadarnya dapat berbeda-beda. Tujuannya untuk menekan keluarnya telur (ovum) dari indung telur dan mencegah bertemunya sperma dan zat telur sehingga mencegah kehamilan.

Pada setiap obat yang kita minum, tentunya bisa  ada efek yang mungkin tidak diinginkan atau diharapkan. “Seperti halnya dengan pil KB, efek yang terkadang muncul ialah rasa mual atau muntah, kembung, nyeri pada payudara, sakit kepala, hipertensi dan pemburukan fungsi hati,” papar dr. Andi Darma Putra, Sp.OG(K) Onk, pengasuh rubrik Konsultasi di majalah OTC DIGEST.

Hal yang ringan biasanya hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan menggunakan pil KB. Efek yang serius biasanya banyak muncul pada pemakaian jangka panjang.

“Pil KB memang terkadang dapat memperburuk maag, karena pil KB yang diminum melalui mulut harus juga dicerna di lambung dan usus,” tambah dokter yang praktek di RS Ibu dan Anak Bunda, Menteng, Jakarta ini.

Pada beberapa orang, hasil pencernaan ini mungkin dapat mengakibatkan iritasi pada dinding lambung. Disarankan untuk mencoba minum pil KB pada sore atau malam hari setelah makan, untuk mengurangi iritasi pada lambung. Namun, bila tetap tidak membantu, mungkin ada baiknya ibu mempertimbangkan metode KB yang lebih sesuai. Selamat ber-KB. (jie)