KB Spiral atau IUD 5 -10 tahun
Nyaman dengan IUD

Nyaman dengan IUD

 

Pilihan alat kontrasepsi kini semakin beragam. Spiral atau IUD (intrauterine device) bisa dipilih bagi yang tidak ingin repot. Sekali pasang, bebas urusan kontrasepsi hingga 5-10 tahun.

IUD berbentuk seperti huruf T, dengan ukuran sangat kecil, biasanya terbuat dari plastik dan dilapisi tembaga. Alat ini dipasang di rongga rahim, dengan ’tangan’ T mengarah ke tuba falopi (saluran telur). “Kalau sudah dipasang dengan baik, IUD tidak akan ke mana-mana,” ujar Prof. Dr. dr. Biran Affandi, Sp.OG(K), FAMM, Guru Besar Ilmu Obstetri dan Ginekologi Universitas Indonesia, dalam suatu kesempatan. Tidak perlu khawatir IUD akan ‘berjalan-jalan’ ke bagian tubuh lain.

Cara kerja IUD cukup sederhana. alat ini melepaskan ion-ion tembaga, yang membuat sperma ogah mendekat karena sperma tidak menyukai tembaga. Dengan demikian, sperma tidak mendekati sel telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan, meski sel telur tetap diproduksi setiap bulan seperti biasa. IUD juga menghambat mobilitas spermabergerak dalam rahim. Bila sampai terjdi pembuahan, tembaga akan menghalangi sel telur (yang telah dibuahi) menempel di dinding rahim.

Angka keberhasilan IUD sangat tinggi. Menurut APCOC (Asian Pacific Council on Contraception), efektivitas IUD mencapai 99%, menjadikannya salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif. Keunggulan lainnya, IUD tidak mengganggu hubungan intim, bisa digunakan saat menyusui dan mencegah kehamilan di luar kandungan. Begitu dilepas,  kesuburan segera kembali.

Menariknya, IUD ternyata juga bisa digunakan sebagai kontrasepsi darurat. Efektif mencegah kehamilan hingga 99% bila dipasang dalam 120 jam (5 hari) setelah berhubungan seksual tanpa pengaman.

Semua perempuan bisa menggunakan IUD, kecuali dengan kondisi tertentu seperti tumor/kanker rahim, infeksi berat, pendarahan dan wanita yang alergi terhadap tembaga. Pada sebagian orang, IUD bisa menyebabkan kram dan/atau perdarahan yang tidak teratur.

IUD bisa dipasang kapan saja asalkan tidak sedang hamil. Bahkan, bisa dipasang segera setelah melahirkan. Setelah pemasangan, biasanya terasa kram ringan di sekitar panggul dan flek (spotting) selama 1-2 hari.

Idealnya, lakukan pemeriksaan secara berkala untuk memastikan bahwa IUD terpasang dengan baik di tempatnya. “Ketika baru dipasang, periksalah sebulan kemudian,” ujar Dra. Ruslidjah S., M.Kes. dari IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Jakarta. Jika tidak ada keluhan, periksa kembali setelah 3 bulan. Jika hasilnya bagus, periksa 6 bulan kemudian, kemudian 1x setahun. Setelah habis masa pakainya, kembali kunjungi dokter/bidan untuk melepas UID dan menggantinya dengan yang baru. Di luar pemeriksaan rutin itu, ”Segera periksa jika ada keluhan,” ujar Ruslidjah.

Jaga selalu kebersihan organ intim dan pakaian dalam,” kata Ruslidjah. Terutama sebelum/setelah berhubungan seks dan saat haid, agar risiko infeksi bisa dihindari. (nid)