Mesotherapy, Suntikan Pelangsing Tubuh | OTC Digest

Mesotherapy, Suntikan Pelangsing Tubuh

Memiliki body seperti gitar adalah dambaan setiap wanita. Ada satu cara instan untuk mendapatkannya, yakni dengan metode mesotherapy.

Mesotherapy dipelopori dr. Michel Pistor dari Perancis, tahun 1952. Tahun 1986, French National Academy of Medicine mengakui mesotherapy sebagai, “Bagian integral dari pengobatan tradisional.”

Prosedur mesotherapy sangat sederhana, yakni dengan menyuntikkan obat ke dalam mesoderm (lapisan lemak dan jaringan penghubung di bawah kulit). Obat ini akan ‘melumerkan’ lemak dan menyusutkan sel-sel lemak. Lemak yang hancur akan ‘larut’ ke aliran darah dan di keluarkan tubuh melalui air seni dan tinja.

“Yang disuntikkan merupakan obat penghancur lemak setempat,” ujar dr. Diana F. Suganda, M.Kes dari European Slimming Centre, Jakarta. Obat bisa berupa fat blocker serta berbagai vitamin, mineral dan asam amino.

Mesotherapy bekerja lokal; obat hanya menghancurkan lemak pada daerah yang disuntik. Bila ingin mendapatkan efek pada berbagai bagian tubuh, dilakukan penyuntikan pada daerah-daerah yang diinginkan.

Dr. Diana mengatakan suntikan harus dilakukan berulang-ulang. “Minimal sepuluh kali datang, dua kali seminggu,” imbuhnya. Secara umum, hasilnya mulai terlihat setelah injeksi keempat.

Mesotherapy dikatakan juga dapat menyamarkan selulit. Selulit terjadi akibat ikatan jaringan penghubung yang “memerangkap” lemak, sehingga menyebabkan kulit “bergelombang”. Obat-obatan yang digunakan dalam mesotherapy menghancurkan ikatan jaringan tersebut dan mencairkan lemak yang terperangkap, sehingga kulit tampak halus dan tidak bergelombang.

Selesai diinjeksi mungkin terjadi lebam dan nyeri pada bagian yang diinjeksi, namun akan hilang dalam beberapa hari. Efek samping lain yang mungkin muncul? “Efek dari obat yang digunakan. Misalnya obat dengan kandungan kafein, bisa memunculkan rasa haus, berdebar, pusing dan pandangan berkunang-kunang,” tutur dr. Diana.

Tanyakan pada dokter, obat apa yang digunakan, dan kenali diri sendiri apakah Anda tahan terhadap obat tersebut. Disarankan, selama menjalani mesotherapy, lakukan diet sehat alami. Perbanyak konsumsi buah, sayur dan air, untuk membantu proses pengeluaran lemak dan racun dari dalam tubuh.

Lakukan latihan / olahraga untuk melancarkan sirkulasi darah, sehingga metabolisme meningkat. Cukup jalan kaki atau kegiatan aerobik lain, tiga kali seminggu. Setelah terapi mesotherapy, pola diet dan latihan harus dilanjutkan. Jangan sampai, lepas mesotherapy, lemak kembali menghuni tubuh. “Jangan tergantung pada mesotherapy,” tegas dr. Diana. (nid)