Kulit berminyak tampak mengkilap dan kusam. “Orang dengan kulit berminyak, kulit matinya lebih lekat, menumpuk, dan regenerasi kulit lebih lama,” terang dr. Amaranila Lalita Drijono, Sp.KK dari Perempuan Clinic, Jakarta. Wajah kusam akibat tumpukan kulit mati.

Tumpukan kulit mati yang bercampur dengan minyak dan kotoran akan menyumbat pori-pori kulit. Terjadi infeksi oleh bakteri penghuni kulit P. acne, jerawat pun muncul. Hal ini diperparah iklim yang lembab; hingga mudah berkeringat dan kotoran makin mudah menempel.

Kulit berminyak perlu perawatan ekstra. “Bersihkan wajah minimal 3x sehari,” ujar dr. Nila. Pembersih bisa yang bersifat soap (berbusa) atau non soap. Ada baiknya pilih yang jenis oil-free atau yang khusus untuk kulit berminyak.

Tidak disarankan memakai make up tebal, karena akan menyumbat pori-pori sehingga merangsang tumbuhnya jerawat. Untuk mengurangi kilap, cukup dengan bedak tipis. Bila ada tuntutan pekerjaan, apa boleh buat. Yang penting, bersihkan sisa make up dengan baik.

Perlu pelembab? “Wajah mengkilap berarti minyaknya banyak; tidak usah diberi pelembab karena regenerasi kulit akan lebih lambat,” tutur dr. Nila. Pelembab bisa dioleskan pada daerah yang kering seperti sekitar bibir dan leher, tidak perlu pada seluruh wajah. Pilih yang kandungan airnya lebih banyak daripada minyaknya (oil in water) atau yang oil-free. “Air tidak akan menyumbat pori, minyak menyumbat,” imbuhnya.

Prinsip yang sama berlaku dalam memilih tabir surya (sunscreen /sunblock). Semakin creamy atau lengket, berarti kadar minyaknya tinggi. Makin encer, kandungan airnya makin tinggi. Disarankan menggunakan tabir surya yang bentuknya losion atau gel.

Kandungan air pada gel lebih banyak, tapi konsekuensinya,tidak bertahan lama di kulit hingga perlu sering diulang. “Sebaiknya cuci muka dengan air tiap 3 jam, lalu oleskan lagi tabir surya,” ucap dr. Nila. Bila masalah kulit sulit diatasi, konsultasi ke dokter ahli kulit, dan hindari menggunakan produk yang tidak terjamin keamanannya. (nid)