Melawan Tanda-tanda Penuaan Kulit | OTC Digest

Melawan Tanda-tanda Penuaan Kulit

Tampak awet muda sangat didambakan, terutama oleh kaum hawa. Berbagai cara dilakukan untuk melawan tanda-tanda penuaan pada kulit, termasuk cara yang invasif (pembedahan), seperti facelift. Pilihan untuk membuat kulit tetap awet muda, kini semakin berkembang. Belakangan, booming krim anti-aging.

Sebenarnya, seberapa besar pengaruh krim anti-aging dalam melawan penuaan di kulit? OTC DIGEST mewawancara Prof. Dr. dr. Retno Widowati Soebaryo, Sp.KK, Guru Besar ilmu kesehatan kulit dan kelamin FKUI-RSCM, Jakarta. Petikannya.

Usia berapa kulit mulai menua?

Menurut ilmu kulit, penuaan dimulai sejak usia 30 tahun. Penuaan itu ada yang alamiah, dan ada penuaan dini. Penuaan dini bisa karena penyakit. Pengaruh dari luar juga banyak sekali;  sinar matahari yang paling merusak. Juga rokok dan kebiasan hidup.

Beruntung, orang Indonesia memiliki banyak pigmen kulit sehingga lebih terlindung dari sinar matahari, dibandingkan orang kulit putih (ras Kaukasian).

Kini booming krim anti-aging. Tanggapan Prof?

Krim anti-aging, menurut saya, cukup baik dalam melawan tanda-tanda penuaan. Yang perlu diingat, hasilnya tidak bisa instan karena kulit memiliki siklus hidup 28 hari. Setelah 28 hari, lapisan kulit paling luar (epidermis) akan berganti.

Jadi, sebetulnya, kulit sudah melakukan peremajaan sendiri. Itu proses yang alamiah. Di usia tua pun prosesnya tetap 28 hari, yang melamban adalah proses penyembuhan luka. Tapi orang maunya serba instan; padahal tidak bisa begitu.

Bedanya krim anti-aging dengan krim biasa?

Krim ini mengandung obat-obat anti-aging dengan konsentrasi tertentu. Salah satunya yang paling terkenal yakni retinoic acid (asam retinoat).

Manfaatnya banyak sekali, di antaranya menghaluskan kulit, antikerut, antijerawat, juga untuk pengelupasan kulit. Dia juga akan memperbaiki jaringan penunjang di bawahnya, sehingga kulit menjadi lebih kenyal. Sebaiknya dipakai hanya di malam hari, karena asam retinoat membuat kulit menjadi lebih tipis sehingga lebih rentan terhadap sinar matahari.

Bisa menghilangkan keriput?

Bukan hilang, tapi berkurang. Kita tahu, prinsip di kedokteran yakni lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi, lebih baik kita memakai dulu sebelum timbul keriput. Mulai dipakai ketika kulit mulai menua: usia 30 tahun. Tentunya harus ditunjang dengan asupan nutrisi yang baik dan berolahraga.

Cukup gunakan 3x sehari: pagi, sore dan malam, sama dengan prinsip pembersihan kulit. Setelah sholat, cukup tambah tabir surya. Tabir surya penting.

Bagaimana memaksimalkan efek krim anti-aging?

Krim anti-aging akan percuma, kalau kita tidak melakukan perawatan dan perlindungan. Kita tahu, penuaan dini bisa disebabkan oleh cahaya matahari. Jadi, kalau di pagi dan siang hari kita terpajan matahari, ya sama saja.

Tabir surya harus dipakai setiap hari, dan tidak hanya saat keluar ruangan saja. Urutan pemakaiannya yakni obat (kalau ada kelainan di kulit), lalu pelembab (bisa dengan krim anti-aging), tabir surya, baru terakhir dekoratif (kosmetik).

Kulit juga harus tetap bersih, agar kerja krim maksimal. Kulit dapat membantu ginjal mengeluarkan racun dalam bentuk keringat. Kulit sendiri juga megeluarkan kotoran. Ada kelenjar keringat, ada kelenjar lemak. Tapi kotoran dan lemak akan menumpuk, jadi harus selalu dibersihkan, dan tidak bisa hanya dengan air. Harus menggunakan sabun.

Sekarang, paradigma tentang sabun sudah bagus; setelah sabun dipakai dan dibilas, tidak membuat kulit menjadi kesat. Dulu, kesat itu dianggap menghilangkan lemak kulit, padahal lemak itu berguna. Kalau sekarang tidak, kulit tetap licin.

Kembali lagi, yang terpenting adalah bagaimana merawat kulit. Meski pakai krim segala macam, kalau kulit tidak dirawat, hasilnya tentu kurang maksimal dibandingkan dengan orang yang merawat kulit.

Kulit adalah organ tubuh yang paling besar, luas, dan berada paling luar. Fungsinya yakni melindungi bagian dalam tubuh kita. Kulit itu cermin kesehatan seseorang, itu benar. Misalnya orang sakit ginjal, kulitnya akan kering dan warnanya kusam, seperti itu. (nid-jie)