Gangguan Depresi Berat Saat Tamu Bulanan Datang | OTC Digest

Gangguan Depresi Berat Saat Tamu Bulanan Datang

Uring-uringan saat menstruasi adalah hal biasa. Depresi, kerap dialami wanita yang sedang haid. Penyebabnya adalah perubahan hormon saat siklus reproduksi terjadi. Gelaja itu disebut pre menstrual syndrome (PMS). Namun ada kalanya, wanita sampai menderita depresi berat hingga aktivitas terganggu. Ini sudah bukan PMS lagi melainkan pre menstrual dysphoric disorder (PMDD).

Menjelang menstruasi, kaum hawa biasanya mengalami lemah-letih-lesu, nyeri payudara, sakit kepala dan perut mual, gangguan selera makan, gangguan hasrat seksual, murung, sulit konsentrasi, kehilangan minat dan gangguan tidur.

Pada PMDD gejalanya lebih hebat. Misalnya, ada tanda-tanda depresi berat. Seperti merasa tidak punya harapan, tegang dan cemas, perasaan tidak nyata (disorientasi realitas), mengalami ketidakstabilan perasaan (mood swing) dan mudah marah tanpa sebab yang jelas.

Akhirnya terjadi gangguan dalam hubungan interpersonal dan psikososial, sehingga tidak hanya mengganggu diri sendiri tapi juga orang di sekitarnya. Maka, wanita kerap memerlukan bantuan terapis untuk  mengatasi PMDD.

 “Penderita PMDD tidak hanya murung, putus asa, pesimis, atau merasa rendah diri. Dia juga tidak mau menemui orang, bahkan ada yang berpikiran untuk bunuh diri. Angka kejadiannya di negara barat sampai sekitar 10%,” ujar dr. Suryo Dharmono Sp.KJ., dari FKUI-RSCM, Jakarta.

Angka itu jauh lebih tinggi dibanding kasus di Indonesia yang sekitar 3 - 8%. Suatu penelitian menyebutkan, saat depresi kecenderungan wanita melakukan usaha bunuh diri 4x lebih tinggi dibanding pria.

Maka, wanita perlu waspada dan siap mental menghadapi saat “hari H”. Seperti ketika menstruasi usahakan tidak melakukan kegiatan / mengambil keputusan yang dapat menyebabkan konflik. Olahraga teratur terutama yang bersifat relaksasi, konsultasi, atau komunikasi terbuka dapat membantu mengelola dan mengenali perubahan prilaku dan emosi. Dengan demikian diharapkan stres juga mereda.

Pemilihan makanan yang benar akan membantu mengatasi gejolak hormonal yang terjadi. “Diet yang dianjurkan adalah untuk tidak mengonsumsi makanan manis - seperti cokelat -, asin, karbohidrat dan alkohol,” tambah dr. Suryo.

Dapat juga dengan melakukan perawatan medis dengan memberikan vitamin B6 100-200 mg, vitamin E 400 IU/hari, mineral (kalsium dan magnesium), obat antidepresi atau minum pil KB kombinasi.

Diharapkan benar wanita modern yang saat ini sudah membidangi banyak lini tetap dapat memenuhi tanggungjawabnya walaupun menghadapi masalah bulanan. Wanita saat ini mulai menstruasi sekitar usia 12 tahun sampai 52 tahun. Dipotong  masa hamil – menyusui dengan jumlah anak <3, akan mengalami lebih dari 400 kali haid. Bayangkan betapa menderitanya jika tiap kali haid ia mesti depresi. (jie)