Duet Vitamin C dan E untuk Kulit Cantik | OTC Digest
vitamin C_vitamin E_kulit

Duet Vitamin C dan E untuk Kulit Cantik

Apa jalan yang bisa ditempuh agar kulit cantik dan mulus? Tersebutlah duet vitamin C dan E. Kedua vitamin ini adalah antioksidan kuat, yang bisa menangkal efek penuaan (aging) dan meningkatkan sistem imun tubuh.

Vitamin C berperan mengaktifkan fibroblast atau sel pembuat kolagen, yakni protein pembentuk jaringan dalam sel-sel tubuh termasuk kulit. Makin baik kualitas kolagen, kulit makin kencang dan cerah. Saat sel darah putih melawan infeksi, mereka menggunakan sejumlah besar vitamin C. Vitamin C merupakan antioksidan larut air yang mampu menghilangkan senyawa radikal.

Adapun vitamin E adalah pemutus reaksi radikal bebas. Di permukaan membran sel, vitamin ini mampu menghentikan reaksi pengembangan senyawa radikal bebas peroksil sebelum berinteraksi dengan asam lemak lainnya. Vitamin E rela mengorbankan dirinya untuk memutus rangkaian radikal bebas. “Dengan menyumbangkan hidrogen, vitamin E menjadi radikal, tapi radikalnya lebih stabil. Vitamin E yang teroksidasi ini, dapat diregenerasi oleh vitamin C,” jelas dr. Fitrah.

Vitamin E juga berperan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperkuat dinding sel, menangkap nitrit dan mencegahnya menjadi nitrosamin yang bisa menyebabkan kanker. Seperti vitamin C, vitamin E mencegah oksidasi kulit dengan melindungi sel kulit dari sinar ultra violet (UV).

Dr. Drs. Rimbawan, staf pengajar Departemen Gizi Masyarakat IPB menyatakan, suplementasi vitamin-mineral penting karena dapat meningkatkan enzim Superoxide Dismutase (SOD), yang berfungsi memperbaiki dan mengurangi kerusakan sel yang ditimbulkan superoksida. Yaitu radikal bebas yang terdapat dalam tubuh.” SOD berfungsi ganda sebagai antioksidan dan menetralkan radikal bebas yang dapat menyebabkan keriput dan perubahan sel pada tubuh. Ini penting bagi perempuan pekerja yang masih usia subur, yang rawan mengalami kurang gizi mikro. Penyebabnya stres, menstruasi dan melakukan diet ketat.

Kebutuhan vitamin C perempuan usia 19-30 tahun ialah 45 mg/hari, perempuan hamil 60 mg/hari dan ibu menyusui 85 mg/hari. Untuk vitamin E, 10-30 IU (international unit) cukup untuk mempertahankan kadar vitamin E dalam darah. Jika vitamin E digunakan sebagai antioksidan, yang dibutuhkan sedikitnya 120 IU.

Vitamin E banyak ditemukan pada alpokat, minyak biji bunga matahari, kacang almond, gandum, kedelai, kuning telur, minyak zaitun dan minyak dari kacang-kacangan. Vitamin C banyak terdapat dalam jambu biji, nanas, jeruk, pepaya, kiwi, cabai, stroberi, melon, brokoli, bayam, daun katuk dan daun singkong. (jie)