Cara Mudah Mendeteksi Kanker Payudara
deteksi ca payudara

Deteksi Dini Kanker Payudara Mudah dan Murah

Kanker payudara masih meduduki peringkat no 1 kanker pada perempuan di Indonesia. Diperkirakan ada +49.000 kasus baru kanker payudara setiap tahunnya di negeri kita. “Dari jumlah tersebut, diperkirakan 20 ribu pasien meninggal,” ujar dr. Ronald A. Hukom, Sp.PD-KHOM dari RS Kanker Dharmais, Jakarta. Angka kematian tinggi, karena 70-80% pasien datang ke RS sudah stadium lanjut (3 dan 4). “Bila ditemukan lebih awal, kemungkinan untuk sembuh tinggi,” katanya.

Deteksi dini bisa dilakukan dengan SADARI (periksa payudara sendiri) rutin 1x sebulan, pada hari 7-10 setelah menstruasi pertama. Sambil berbaring, letakkan tangan kiri di bawah kepala. Dengan tiga jari (telunjuk, jari tengah, jari manis) tangan kanan, periksa payudara kiri. “Agak ditekan, jangan hanya diraba. Terserah bagaimana caranya, yang penting semua bagian teraba,” ungkap Shanti Persada, founder LovePink (organisasi peduli kaker payudara) yang juga survivor kanker payudara, dalam sebuah kesempatan.

Baca juga: Inovasi Metode Terapi Target Kanker Payudara dengan Cara Disuntik 

SADARI bisa dilakukan dengan gerakan melingkar dari puting ke luar, mengerucut dari luar menuju putting, atau gerakan vertikal, bergantian dari atas ke bawah dan bawah-atas. Rasakan apakah ada benjolan atau pengerasan. Lakukan rabaan dengan kekuatan tekanan berbeda; ringan, sedang dan agak keras. Setelah selesai, lakukan hal yang sama untuk payudara kanan.

Berdirilah di hadapan cermin sambil berkacak pinggang. Perhatikan apakah ada benjolan, perubahan bentuk dan ukuran payudara, atau pembengkakan / lesung pada kulit payudara. Angkat satu lengan untuk mengecek, apakah ada benjolan pada ketiak; lakukan pada lengan yang lain. Terakhir, pencet putting dengan ibu jari dan jari telunjuk, apakah ada cairan yang keluar. “Bila ada yang mencurigakan, segera ke dokter spesialis kanker,” ujar Shanti.

Baca juga: Vitamin D vs Kanker Payudara

Sejak usia 20 tahun, ada baiknya mulai memeriksakan payudara dengan USG, 1-3 tahun sekali. Cara ini efektif dilakukan pada perempuan usia <40 tahun, saat jaringan payudara masih padat. Bisa dilakukan kapan saja, termasuk saat payudara sensitif menjelang menstruasi.

Di atas usia 40 tahun, lakukan pemeriksaan mamografi setelah haid selesai, saat payudara tidak kencang sehingga tidak terlalu sakit saat diperiksa. Cukup 1x setahun. (nid)