Chiropractic untuk Kesehatan Ibu Hamil | OTC Digest

Chiropractic untuk Kesehatan Ibu Hamil

Hamil dan melahirkan merupakan fase penting dalam kehidupan seorang wanita. Maka, ibu penting untuk mempersiapkan kehamilan sebaik mungkin. Selain mencukupi kebutuhan nutrisi, ibu perlu mempersiapkan kondisi fisik.

“Calon ibu harus sesehat mungkin, sebelum hamil,” tegas dr. David W. Patenaude, D. C. dari Citylife Chiropractic Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Salah satunya dengan chiropractic.

Banyak hal yang terjadi pada tubuh selama masa kehamilan. Perut membesar dan titik berat pindah ke depan. Otomatis, ibu akan menarik tubuh ke belakang. Hal ini meningkatkan tekanan dan lekuk tulang belakang.

Terjadi perubahan pada panggul. Pada akhirnya, terjadi perubahan postur dan gaya berjalan. Semua perubahan ini dapat menyebabkan salah posisi (subluxation) pada tulang belakang atau persendian.

Tubuh diatur oleh saraf dan sistem saraf. Fungsi tubuh akan terganggu, jika tulang belakang sebagai tabung saraf terganggu. Pada wanita hamil, kesehatan tulang belakang penting. “Chiropractic membantu sistem saraf bekerja secara optimal,” ujar dr. David.

 

Chiropractic dan Kehamilan

Menurut dr. David, chiropractic dapat membuat persalinan lebih nyaman karena persendian di daerah panggul dapat bergerak dengan baik, sehingga jalan lahir dapat terbuka secara baik. Selain pada tulang belakang, biasanya dilakukan penyesuaian pada pinggul.

Chiropractic dapat membantu ibu pada masa sebelum, selama dan setelah kehamilan. “Sebelum kehamilan yakni dengan memperbaiki masalah sakit kepala atau sakit punggung, yang akan memburuk selama kehamilan akibat penambahan berat badan, perubahan postur dan cara berjalan,” tuturnya. Baca : Chiropractic Cegah Kelahiran Sungsang

Selama kehamilan, antara lain mengontrol mual, memperbaiki nyeri punggung, leher dan persendian, bahkan mengurangi waktu persalinan. Studi oleh Fallon (1991) menunjukkan, dibandingkan kontrol, rerata waktu persalinan ibu yang pertama kali melahirkan 24% lebih pendek, dan 39% pada ibu yang telah melahirkan sebelumnya.

Dr. David menjelaskan, posisi kelahiran adalah alasan utama mengapa banyak persalinan menjadi pengalaman traumatis bagi ibu dan bayi. Chiropractic berperan dalam membentuk keseimbangan dan posisi panggul yang lurus, pada calon ibu. “Jika posisi panggul tidak lurus, dapat mengurangi ruang yang tersedia bagi perkembangan bayi,” katanya.

The International Chiropractic Pediatric Association (ICPA) menyebutkan, wanita yang menerima chiropractic selama kehamilan bisa memperoleh keseimbangan panggul dan mengoptimalkan ruang bagi bayi untuk tumbuh.

Dengan panggul yang seimbang, bayi memiliki kesempatan lebih baik untuk bergerak ke posisi yang benar untuk kelahirannya, sehingga posisi sungsang atau pantat di bawah, dapat dihindari. Maka, dystocia (persalinan yang sulit) juga dapat dihindari.

Setelah menjalani proses persalinan, jika ibu melahirkan normal, terapi chiropractic dapat dilakukan esoknya. Jika melahirkan secara caesar, harus menunggu sampai ibu bisa berjalan tanpa rasa sakit. (nid)