Berbagai Cara Mengatasi Disfungsi Seksual | OTC Digest

Berbagai Cara Mengatasi Disfungsi Seksual

“Sebagian besar kasus disfungsi seksual pada perempuan masih bisa diobati dan ditangani,” tegas dr. Grace Valentine, Sp.OG dari RS Pondok Indah – Puri Indah, Jakarta. Namun akhirnya banyak yang tidak teratasi, karena merasa malu atau enggan membicarakan masalah tersebut. Maka kuncinya, komunikasi. Bicarakanlah permasalahan tersebut dengan pasangan, dan tidak perlu malu untuk berobat ke dokter.

Tentunya, keberhasilan pengobatan tergantung pada masalah yang mendasarinya. Untuk menemukan masalahnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengevaluasi gejala secara menyeluruh. Jadi kalau dokternya banyak tanya, jangan dibilang kepo ya!

Setelah itu akan dilakukan pemeriksaan panggul, untuk menilai kesehatan organ reproduksi. “Dilanjutkan dengan tes lab, untuk melihat apakah ada kemungkinan masalah medis yang mungkin berkontribusi terhadap difsungsi seksual,” ucap dr Grace. Pap smear bisa pula dilakukan, untuk mendeteksi dini kanker serviks atau pra kanker. Nyeri dan/atau berdarah saat berhubungan seksual merupakan salah satu tanda kanker serviks.

Selanjutnya, dokter juga akan mengevaluasi sikap Anda mengenai seks, serta faktor-faktor lain yang mungkin saja berkontribusi terhadap sikap/pandangan Anda soal seks. “Misalnya rasa takut, kecemasan, trauma akibat pelecehan seksual di masa lalu, ataukaha ada masalah dalam hubungan dengan pasangan, dan lain-lain,” tutur dr. Grace, saat dijumpai dalam bincang-bincang di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Umumnya, hasilnya sangat baik pada kasus disfungsi seksual yang berhubungan dengan kondisi fisik yang sifatnya reversible (bisa disembuhkan), misalnya keputihan. Juga pada disfungsi seksual ringan yang terkait dengan stres dan kecemasan. “Sering kali berhasil diobati dengan konseling, pendidikan, serta perbaikan komunikasi dengan pasangan,” imbuhnya.

Hal serupa disampaikan oleh dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.OG dari RS Pondok Indah – Puri Indah, Jakarta, dalam kesempatan yang sama. Menurutnya, sebagian besar disfungsi seksual bisa diperbaiki dengan mengobati masalah fisik atau psikis yang mendasarinya. Yang pasti, perlu kerja sama antara pasien, dokter, dan terapis yang terlatih.

Ia melanjutkan, strategi pengobatan lainnya fokus pada empat hal. Pertama, pendidikan: tentang anatomi manusia, fungsi seksual, perubahan normal yang terkait dengan penuaan, hingga perilaku seksual dan respons yang sesuai. Kedua, meningkatkan stimulasi. “Ini bisa mencakup penggunaan materi erotis seperti video. Selain itu juga masturbasi, dan variasi dalam rutinitas seksual,” ujarnya.

Ketiga, pengalih perhatian. Antara lain dengan fantasi erotis/non erotis, hingga music atau video untuk meningkatkan relaksasi dan menghilangkan kecemasan. Terakhir, minimalkan rasa sakit. “Bisa digunakan posisi seksual yang memungkinkan perempuan mengontrol kedalaman penetrasi,” terang dr. Yeni, begitu ia disapa. Pelumas atau lubrikan juga bisa digunakan untuk mengurangi nyeri akibat gesekan saat berhubungan seks.

Apapun pengobatan yang dijalani nanti, pertama-tama temukanlah kembali arti libido bagi diri sendiri. “Libido adalah aspek yang sangat kompleks dari seksualitas. Temukan cara baru untuk mengembalikan hasrat dan momentum yang menyenangkan saat berhubungan seksual,” tutur dr. Yeni. Bebaskan diri Anda dan pasangan untuk melakukan eksplorasi. Mulai dari foreplay, penggunaan sex toy, hingga yang lebih canggih seperti peremajaan vagina, bila Anda merasa perlu.

Setelah mengenali diri sendiri, lakukanlah persiapan pendukung. Misalnya mendalami yoga atau teknik self-relief, untuk membantu mengatasi kecemasan, stres, dan depresi. Agar hasilnya optimal, mintalah bantuan dari tenaga professional yang terpercaya.

Lagi-lagi ditekankan oleh dr. Yeni, “Jangan malu untuk mencari pengobatan!” Beberapa permasalahan mungkin saja membutuhkan terapi khusus. Misalnya terapi sulih hormon pada disfungsi seksual terkait menopause, atau operasi tertentu pada kasus hernia/penurunan organ-organ panggul. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: People photo created by javi_indy - www.freepik.com