Waspadai Diare akibat Rotavirus pada Bayi dan Balita
diare_rotavirus_bayi

Waspadai Diare akibat Rotavirus pada Bayi dan Balita

Infeksi rotavirus adalah penyebab utama diare pada anak usia balita di seluruh dunia. Setiap tahun, diperkirakan terjadi 111 juta episode diare akibat rotavirus, dengan 352.000 – 592.000 kematian. Umumnya, rotavirus menginfeksi anak usia 3 - 35 bulan. Angka kekambuhan infeksi rotavirus tinggi, dan pasca diare, kualitas hidup anak rendah.

Sifat dan pola penyebaran virus, sanitasi lingkungan yang buruk, serta layanan kesehatan tidak memadai, turut meningkatkan penyebaran rotavirus. Anak yang terinfeksi virus ini bisa mengeluarkan hingga 100 miliar virus dalam tiap gram tinjanya. Padahal, hanya perlu 109 virus untuk menginfeksi anak lain. Apalagi, virus bisa tetap hidup di tangan yang terkontaminasi selama berjam-jam, di permukaan padat selama berhari-hari, dan tetap stabil tanpa menginfeksi orang lain selama seminggu.

Rotavirus menular melalui tangan, mainan, makanan dan air yang tercemar. Karena itu, virus ini banyak merebak di musim hujan seperti saat ini, dan berinkubasi selama 1-4 hari. Anak-anak khususnya usia balita mudah terinfeksi rotavirus, utamanya karena kesadaran mencuci tangan masih rendah. Selain itu, kekebalan tubuh mereka belum matang.

Sekitar 1 dari 70 anak dengan infeksi rotavirus memerlukan perawatan di rumah sakit (RS). Tidak lain karena rotavirus menimbulkan diare berair yang hebat, kerap disertai mual - muntah dan demam, sehingga anak rentan mengalami dehidrasi. Karena anak muntah-muntah, sulit memberi cairan melalui mulut (oral), sehingga dibutuhkan infus untuk mengatasi dehidrasi.

 

Mencegah rotavirus

Tidak ada obat antivirus spesifik untuk mengobati diare akibat rotavirus. Umumnya, diare akan hilang sendiri dalam 3 – 8 hari. Yang penting, anak mendapat asupan makanan serta cairan dan elekrolit yang cukup. Bila masih mendapat ASI eksklusif, maka susuilah bayi sesering mungkin. Anak yang sudah mendapat makanan padat bisa diberi makanan seperti biasa, tak perlu membatasi jenis makanan; yang penting ia mau makan. Diare bisa lebih lama bila anak tidak mendapat makanan.

Untuk mencegah rotavirus sejak awal, bentuklah kekebalan anak sejak dini, yakni sejak masih dalam kandungan. Ibu harus mencukupi asupan nutrisi selama hamil dan menyusui. Berikan anak vaksinasi sesuai jadwal.

Vaksin rotatirus telah tersedia, dan direkomendasikan oleh direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Sesuai rekomendasi IDAI, vaksin rotavirus diberikan tiga kali. Pertama di usia 2 bulan, dilanjutkan di usia 4 bulan dan 6 bulan.

Menurut penelitian, vaksin rotavirus sangat efektif. Mampu mencegah infeksi rotavitus pada bayi dan balita hingga 85 - 98%. Vaksin ini juga mampu secara substansial menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat infeksi rotavirus di Asia. (vit – nid)

____________________________________________

Ilustrasi: People photo created by jcomp - www.freepik.com