Saran Dokter dampak latihan Ngegym untuk Anak remaja
ngegym tips

Remaja Nge-gym: Yang Boleh dan Tidak

Banyak remaja yang ingin punya postur tubuh bagus dan perut six pack. Mereka berlatih di pusat kebugaran. ABG (anak baru gede) yang masih di SMP - SMA, disarankan memilih gerakan dan alat yang sesuai. Dan, tidak perlu diet seperti orang dewasa.

“ABG masih dalam masa pertumbuhan,” ujar  dr. Laila Hayati, M.Gizi, SpGK, dari RSAB Harapan Kita, Jakarta. Penggunaan alat yang tidak sesuai dapat memengaruhi tinggi badan. “Sayang kalau badan bagus, tapi pendek,” ujar dr. Laila. Idealnya, latihan angkat beban setelah  usia 22 tahun,  setelah pertumbuhan melambat.

Latihan aerobik seperti sepeda statis dan treadmill sangat baik untuk jantung dan paru-paru. Gerakan sit-up, push-up dan squat (jongkok) melatih kekuatan otot. Latihan sebaiknya didampingi personal trainer agar gerakannya benar dan latihannya terukur. 

Penggemar fitness  umumnya menghindari makan nasi, dan memperbanyak susu tinggi protein. “Kalau hanya makan putih telur bisa ditoleransi. Tapi mereka juga mengonsumsi suplemen asam amino atau whey protein,” jelas dr. Laila.

Asupan protein berlebihan, dalam jangka panjang merugikan bagi remaja. Makanan tinggi protein juga mengandung nitrogen dalam jumlah besar, membuat ginjal bekerja ekstra keras. Kadar protein meningkat ditambah rendahnya kadar kalsium, meningkatkan terbentuknya batu ginjal.

Terlalu banyak protein juga membuat darah asam. Perlu kalsium untuk menetralisir. Tubuh akan menarik cadangan kalsium, membuat kalsium di tulang dan gigi berkurang sehingga rapuh. (jie)

Baca Juga : REMAJA SEBAIKNYA LANGSING

                    TURUNKAN BERAT BADAN HINGGA 17KG DALAM 2BULAN DENGAN BEDAH BARIATRIK

                    RALINE SHAH “KITA HARUS MENJADI SESEORANG"