Penelitian menunjukkan, Probiotik Mencegah Alergi
 Probiotik Mencegah Alergi

Probiotik Mencegah Alergi

Penelitian cross-sectional di Amerika Serikat tahun 2014 pada 6.189 anak berusia 2-17 tahun menunjukkan, anak-anak dengan alergi makanan (dimulai dari alergi susu sapi) memiliki tinggi, berat badan dan indeks massa tubuh lebih rendah dibanding anak non-alergi.

Riset di Rumah Sakit Anak Pittsburg, Australia, menyatakan konsumsi probiotik oleh ibu hamil mampu menurunkan risiko alergi pada anak yang kelak lahir. Responden (ibu hamil) diminta mengonsumsi probiotik dalam bentuk tablet setiap hari. Konsumsi probiotik dilanjutkan pada sang anak selama satu tahun pascakelahiran. Sebagai pembanding (kelompok kontrol), sekelompok ibu hamil mendapat placebo (obat kosong).

Anak yang lahir dari ibu yang mengikuti program ini menjalani pemeriksaan alergi, seperti alergi kacang atau polen dan apakah mereka mengalami tanda alergi lain. Hasilnya, 12% dari mereka lebih tahan terhadap berbagai jenis alergi dibanding anak dari grup kontrol. Risiko alergi tidak berkurang pada anak yang baru mendapat probiotik di tahun pertama.

Menurut dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI dari Bagian Alergi-Imunologi RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, selama ini metode pencegahan alergi adalah ibu hamil menghindari pencetus alergi seperti makanan yang mengandung banyak zat alergen misalnya telur, makanan laut atau kacang tanah.

“Janin dan alergen merupakan lingkungan T-helper 2 (Th2). Jika saat mengandung ibu banyak terpapar alergen, risiko alergi makin besar dan berat,” ujarnya.

Menurut dr. Iris, probiotik mengaktifkan T-helper 1 (Th1) yang berperan pada reaksi infeksi. “Bakteri baik kan infeksi juga, tapi tidak menyebabkan sakit. Jadi tetap Th1 yang diaktifkan, mengalihkan agar tidak ke alergi. Probiotik membuat Th2 tidak terlalu aktif, seimbang dengan Th1,” tambahnya.

Th1 dan Th2 adalah bagian dari sel limfosit T, kelompok sel darah putih yang berperan pada kekebalan seluler. Alergi merupakan reaksi menyimpang; alergen yang pada sebagian orang tidak berbahaya, dianggap ‘musuh’ oleh imun tubuh. Probiotik bisa menjadi mekanisme baru mencegah alergi. (jie)