Minuman Anak-anak dan Gula: Bagaimana Kemasan Bisa Menipu Orangtua | OTC Digest

Minuman Anak-anak dan Gula: Bagaimana Kemasan Bisa Menipu Orangtua

Minuman buah dan minuman berperisa dengan gula tambahan dilaporan menempati porsi 62% dari berbagai jenis minuman kemasan. Banyak minuman kemasan rasa buah dilabeli sebagai jus segar, yang nyatanya hanya mengandung sekitar 5% ekstrak buah asli.

Walau para ahli telah menunjukkan bahwa minuman manis tidak sehat untuk anak-anak, minuman rasa buah dan sejenisinya menyumbang lebih dari separuh penjualan minuman anak-anak, menurut riset terbaru.

The Rudd Center for Food Policy & Obesity, dari University of Connecticut, Amerika Serikat membeberkan data bahwa minuman rasa buah, minuman rendah kalori dan minuman manis berperisa lainnya menempati porsi 62% penjualan, atau sekitar $ 2,2 miliar tahun ini.

Minuman sehat, seperti air putih atau jus buah (terbuat dari 100% buah asli), hanya menempati 38% penjualan di waktu yang sama.

Tidak bisa dipungkiri, produsen minuman manis tersebut telah mengeluarkan banyak uang untuk biaya iklan di televisi.

Dilansir dari healthline.com, Jennifer L. Harris, PhD, MBA, pemimpin studi dan Director of marketing initiatives di the Rudd Center mengatakan, perusahaan minuman mengatakan bahwa mereka ingin menjadi bagian dari solusi masalah obesitas anak, tetapi tetap memasarkan minuman manis di TV dan melalui kemasan yang menarik perhatian anak di toko.

“Orangtua mungkin akan terkejut bila tahu bahwa dokter anak, dokter gigi dan ahli nutrisi tidak merekomendasikan pemberian minuman manis tersebut untuk anak-anak,” katanya.

Dr. Harris dan timnya mengevaluasi 67 jenis minuman untuk melihat perbedaan antara minuman dengan pemanis tambahan dan tanpa pemanis tambahan.

Masalah kemasan

Para ahli berpendapat bahwa campuran jus buah dan air tanpa pemanis tambahan mulai beredar di pasaran, tetapi klaim dan keterangan nutrisi bisa menyulitkan orangtua untuk menentukan minuman mana yang lebih sehat.

Penelitian tersebut menjelaskan minuman rasa buah yang dipasarkan untuk anak-anak biasanya mengandung maksimal 5% sari buah asli, tetapi 80% dari produk tersebut menampilkan gambar buah, dan 60% mengklaim rendah gula.

Minuman anak-anak, baik dengan pemanis tambahan atau tidak, juga mempunyai jenis dan tipe kemasan yang mirip, rasa, memakai gambar buah, dan klaim produk di bagian muka kemasan.

Pemanis rendah kalori, seperti sukralosa dan stevia, dipakai pada 74% produk minuman anak. Mereka juga terkandung dalam minuman dengan gula tambahan, tetapi tidak disebutkan pemanis rendah kalori, di bagian depan kemasan.

Kenapa tetap mempertahankan gula

Dalam riset tersebut, sepertiga produk minuman rasa buah mengandung 16 gram atau lebih gula per sajian (sekitar 4 sendok teh). Ini sama dengan setengah rekomendasi maksimal gula dalam sehari untuk anak-anak.   

Allison Sylvetsky Meni, PhD, asisten profesor ilmu olahraga dan nutrisi di Milken Institute School of Public Health di The George Washington University, mengatakan sejumlah faktor membuat penjualan minuman manis terus bertambah.

Anak-anak menyukai rasanya, beberapa orang berpikir selama anak-anak tidak minum soda (berarti minuman itu sehat), dan pilihan minuman manis bisa lebih terjangkau daripada minuman dengan embel-embel ‘sehat’.

Apa yang harus diminum

The Academy of Nutrition and Dietetics, American Academy of Pediatrics dan the American Heart Association merekomendasikan anak-anak < 5 tahun tidak dianjurkan minum segala jenis minuman dengan gula tambahan, bahkan juga yang menggunakan pemanis rendah kalori. Anak-anak hanya boleh mengonsumsi jus dari 100% buah dalam jumlah terbatas.

Jus buah (yang 100%) dapat menjadi bagian dari diet sehat anak, asalkan dibatasi hingga 4 ons per hari untuk balita, dan 8 ons per hari pada anak yang lebih besar.

“Lebih sehat jika memberi anak beberapa potongan buah utuh. Karena di dalamnya ada serat dan semua nutrisi dalam buah tersebut,” ujar Sharon Palmer, ahli nutrisi.

Selain itu ditambahkan oleh dr. Sylvetsky Meni, orangtua seharusnya tetap memberikan anaknya air putih, air soda tanpa rasa atau jus encer.

"Orangtua perlu berulang kali mengekspos anak-anak mereka pada minuman tanpa pemanis, seiring waktu mereka akan terbiasa," tutup Sylvetsky Meni. (jie)

Baca juga : Penelitian Mengatakan: Banyak Minum Air Putih Bisa Cegah Obesitas Anak