Mengenal Nukleotida dalam Susu Formula | OTC Digest

Mengenal Nukleotida dalam Susu Formula

Beragam susu formula ada dipasaran, berlomba-lomba menawarkan produk terbaiknya. Beberapa produk susu formula menambahkan nukleotida. Apa sebernarnya nukleotida? 

Selepas ASI (air susu ibu) eksklusif selama 6 bulan, anak membutuhkan nutrisi yang mengandung asam amino dalam protein lengkap. Selain dari makanan, susu adalah sumber protein yang baik. 

Protein adalah pembentuk otot dan bahan baku hormon pertumbuhan. Lebih dari itu, protein bekerja sebagai penguat kerja sel-sel sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak. Tentunya, perlu didukung dengan asupan vitamin, asam lemak dan mineral. 

Nukleotida adalah salah satu asam amino, yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh (imunomodulator). Efek berantainya adalah, anak dengan nukleotida yang cukup, ketika mendapatkan imunisasi, tubuhnya akan merespon lebih baik dibanding dengan anak yang nukleotidanya kurang. 

Pakar tumbuh kembang anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, menyatakan bahwa, “Sebagai imunomodulator, nukleotida akan meningkatkan efektivitas kerja leukosit (sel darah putih) dalam darah, sehingga tubuh lebih tahan terhadap terjangan kuman dari luar.” 

Nukleotida adalah komponen penyusun DNA (Deoxyribonucleic acid). Struktur dasar kromosom manusia adalah DNA yang berpilin. Rantai DNA tersebut terbuat atas ikatan-ikatan nukleotida. 

Asam amino juga berperan pada sel-sel yang banyak membelah, misalnya di saluran pencernaan, dengan memperbaiki kematangan saluran cerna. Juga dapat mengembangkan bakteri baik di usus, sehingga anak tidak mudah terserang diare. 

Berikutnya, “Memperbaiki penyerapan Fe (zat besi). Kalau Fe cukup, cabang-cabang saraf di otak bertambah banyak, sehingga fungsi otak bagus. Anak jadi aktif dan cerdas,” kata dr. Soedjatmiko.  

Di saluran pencernaan, asam amino memperpanjang bulu-bulu fili. Semakin panjang fili di saluran cerna, semakin baik penyerapan nutrisi yang berasal dari karbohidrat, lemak, vitamin, protein dan mineral untuk diubah menjadi energi, agar anak tetap aktif.

Secara alami, nukleotida diproduksi oleh tubuh. Tapi, pada saat tumbuh kembang anak sedang pesat-pesatnya, jumlah yang diproduksi kadang  tidak cukup sehingga perlu tambahan dari luar. Zat ini terdapat pada ASI sebanyak 1,2 -68,5 mg/l, dan di protein yang berasal dari kacang-kacangan, ikan, ayam dan daging. Juga biasa ditambahkan pada susu formula. (jie)