Mengenal Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP) | OTC Digest

Mengenal Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP)

Ny. Anna panik melihat anaknya, Dita (5 tahun) gusinya berdarah tanpa sebab, juga timbul bercak-bercak merah di dada. Ia menduga anaknya demam berdarah.

Setelah 2 minggu dirawat, kondisinya tak kunjung membaik. Dokter menduga, Dita mengalami  ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura atau Immune Thrombocytopenic Purpura) dan ternyata benar. ITP adalah penyakit autoimun. “Dita sudah satu bulan ini berobat jalan,” papar Ny. Anna.

ITP adalah kelainan pada sel pembekuan darah. Idiopathic berarti tidak diketahui penyebabnya. Thrombocytopenic berarti keping darah merah (trombosit) tidak cukup dalam darah, sedangkan purpura berarti luka memar yang berlebihan. Jadi, ITP merujuk pada penurunan jumlah trombosit di bawah normal (<200.000 keping/mm³). Pada anak dengan ITP, kadar trombosit bisa di bawah 50.000 keping/mm³, sehingga timbul perdarahan. 

Dr. Imran Nito, SpPD dari RS Medika Permata Hijau, Jakarta menyatakan, “Perdarahan umumnya pada kulit berupa bintik merah hingga ruam kebiruan. Penyebabnya tidak diketahui pasti, mekanisme terjadinya melalui pembentukan antibodi yang menyerang sel trombosit, sehingga sel itu mati.”

Meski belum diketahui penyebabnya, riset di Ryugo Sato, Oita University, Jepang, dan Massimo Franchini, University of Verona, Italia, menemukan hubungan antara ITP dengan infeksi Helicobacter pylori. Beberapa penderita yang diberi terapi antibiotik untuk membasmi bakteri H.pylori, terbukti hitung trombosit mereka naik secara dramatis.

Gejala

ITP pada anak berbeda dengan yang dialami orang dewasa. Sebagian besar anak dengan ITP trombositnya sangat rendah sehingga terjadi perdarahan tiba-tiba. Gejala yang umum adalah mudah mengalami luka/memar bahkan perdarahan, dalam waktu relatif lama setelah terluka. Muncul bintik-bintik kemerahan (petechiae) di permukaan kulit, terutama di anggota gerak (tangan-kaki).

Dapat juga mimisan spontan dan kadang sulit berhenti. Perdarahan spontan di gusi, kadang perdarahan organ dalam (seperti: usus), terdapat darah di urin/tinja, atau keluar banyak darah saat operasi. Waktu perdarahan panjang atau darah sulit membeku setelah terluka/operasi.

Penderita ITP umumnya tidak memerlukan pengobatan serius. Sebagian besar anak dapat pulih tanpa penanganan medis. “Tetapi, bila terjadi perdarahan dan jumlah trombosit menurun hingga dibawah 20.000 keping/mm³, dianjurkan untuk transfusi trombosit. Pengobatan lain adalah dengan pemberian kortikosteroid. Obat dihentikan bila jumlah trombosit sudah meningkat/normal,” papar dr. Imran.

Yang harus diingat pada penderita ITP adalah, hindari obat-obatan yang dapat meningkatkan perdarahan seperti aspirin. Hindari juga benturan yang dapat membuat luka. (jie)