Mengatasi Sembelit Pada Anak | OTC Digest

Mengatasi Sembelit Pada Anak

Kinno (3 tahun) dibawa konsultasi ke dokter oleh ibunya karena sudah satu minggu tidak buang air besar (BAB). Ibunya kuatir karena hal ini telah terjadi berulangkali pada anaknya, meski ia telah mencoba memberikan banyak sayur dan buah. Kali ini, si kecil menjadi rewel dan mengeluh perutnya sakit. Selain itu, saat mandi, ibunya melihat ada bekas kotoran di celana Kinno.

Susah buang air besar atau sembelit sering terjadi pada anak. Ini karena pergerakan usus anak terus berubah sampai usia 3-4 tahun. Beberapa anak hanya buang air besar beberapa kali seminggu. Menurut para ahli, anak baru dikatakan menderita sembelit jika fesesnya keras dan lebih dari tiga hari baru BAB.

Penyebab

Ada beberapa hal yang menyebabkan sembelit pada anak. Menurut mayoclinic.org, umumnya adalah kurang konsumsi serat dan air, serta terlalu dini mengajarkan anak untuk buang air besar (toilet training). Anak mungkin juga menahan buang air karena asyik bermain, takut sakit saat BAB, perubahan lingkungan, atau enggan BAB di toilet umum yang kotor. Ini ditandai dengan anak menyilangkan kaki, mengencangkan bokong, dan mimik wajah menahan BAB.

Anak yang kurang beraktivitas, alergi susu sapi dan konsumsi obat tertentu juga dapat menyebabkan sembelit. Umumnya sembelit ini mudah diatasi, dan bukan disebabkan oleh penyakit tertentu.

Bila dengan penanganan sembelit di rumah tidak berhasil, sebaiknya anak dibawa konsultasi ke dokter guna mencari penyebab medis. Konsultasi juga perlu, jika anak sakit perut, mual, muntah, tidak nafsu makan, demam, atau BAB berdarah.

Lakukan ini di rumah

Mayo clinic menyarankan, jika sembelit terlanjur terjadi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Antara lain:

  1. Perbanyak jus buah. Berikan minum lebih banyak, jus buah pir atau apel, serta makanan berserat lainnya.
  2. Toiled training. Ajak anak  duduk di toilet setelah makan setiap hari, selama kurang lebih 10 menit agar terbentuk kebiasaan BAB yang teratur.
  3. Evaluasi aktivitasnya. Jika anak kurang aktif, ajaklah bermain. Namun jika terlalu aktif, berikan jeda atau istirahat agar anak dapat merasakan jika ia ingin BAB.
  4. Gunakan cotton bud. Jika  tidak berhasil, gunakan cotton bud yang diolesi dengan vaselin atau pelumas.  Masukkan ujung cotton bud perlahan ke dalam anus dan tarik kembali dengan cepat. Hal ini dapat merangsang pergerakan usus, hingga anak mudah BAB.

Obat pencahar

Pada sembelit yang berlangsung cukup lama, kotoran dapat menumpuk dan lebih sulit dikeluarkan. Untuk kasus seperti ini, dokter mungkin akan menganjurkan pemberian obat pencahar atau enema, seperti poliethylene glycol (PEG).

Enema adalah obat yang dimasukkan melalui anus, untuk melumasi dan melunakkan kotoran agar mudah dikeluarkan. Biasanya, dengan enema anak akan BAB dalam waktu kurang dari 15 menit dan cukup aman karena tidak terserap oleh usus.

Pemberian pencahar berupa minyak mineral, tidak dianjurkan untuk anak-anak karena dapat terhirup dan dapat menyebabkan pneumonia. Pencahar hanya diberikan berdasar anjuran  dokter dan tidak boleh digunakan terus menerus. (jie)