Mencegah Eksim pada Anak | OTC Digest

Mencegah Eksim pada Anak

Eksim merupakan salah satu masalah kulit yang sangat mengganggu. Jika dialami oleh bayi atau anak-anak berisiko mengganggu tumbuh kembangnya.

Eksim atau dalam istilah medis disebut dermatitis atopik sebagian besar disebabkan oleh faktor genetik (keturunan), walau bisa dipicu oleh masalah imunologi, infeksi dan paparan lingkungan.

Eksim menyebabkan kulit kering, gatal, ruam kemerahan, retak kulit, penebalan hingga terjadi eksudat (pengeluaran cairan kulit).

Menurut dr. Matahari Arsy, SpKK, dari klinik BAMED SKIN CARE, eksim merupakan penyakit kronik berulang. “Pada anak berusia 2 bulan – 2 tahun gejala ruam terjadi di pipi, dada, siku atau lutut. Ini adalah area-area yang sering tergesek. Sementara jika pada anak 2-10 tahun biasanya di lipatan-lipatan kulit,” katanya.

Secara alamiah kulit bayi /anak walau struktur jaringannya sama namun belum berfungsi maksimal seperti kulit orang dewasa. Kulit bayi lebih tipis sehingga lebih gampang menyerap bahan-bahan yang bisa mengiritasi. Kelenjar keringat pada kulit bayi/anak kurang aktif, ini membuatnya tidak tahan di kondisi panas.

Serat dan kolagennya pun lebih sedikit sehingga kulit kurang elastis; membuat gampang terluka akibat gesekan. Keasaman kulit juga lebih tinggi; mengurangi proteksi pada bakteri.

Pada anak dengan risiko tinggi mengalami eksim, kulit yang sudah rentan teriritasi menjadi jauh lebih berisiko. Rasa gatal akibat eksim membuat bayi/anak menjadi rewel, susah makan dan kualitas tidurnya pun terganggu. Sementara perlu diketahui hormon pertumbuhan dan hormon-hormon penting lainnya bekerja optimal saat si kecil tidur. 

Terapi dan pencegahan

Eksim jika tidak dikontrol (dikendalikan) dapat menetap sampai dewasa, atau berubah menjadi reaksi alergi lain, seperti rhinitis alergi dan asma. Terapi paling dasar untuk mencegah eksim menjadi parah adalah dengan memberikan pelembab.

“Ada penelitian menyatakan pemakaian pelembab sedini mungkin pada bayi dapat mencegah munculnya eksim,” terang dr. Matahari, dalam acara Sewindu Bamed Melayani : Skincare Through Decades of Life, Multi-approach and Personalized, pada Kamis (16/8/2018) lalu.

Sebuah penelitian dilakukan pada 27 bayi yang lahir dari ibu yang menderita eksim. Mereka diberikan pelembab sejak hari 1-7 setelah kelahiran. Subyek dioleskan krim pelembab 3 menit setelah mandi, sekali sehari / lebih, di seluruh permukaan kulit (termasuk area popok dan kepala). Pemakaian sabun selama mandi diminimalkan.

Hasilnya didapati hanya 3 anak yang mengalami eksim setelah 11 bulan. Walau masih dibutuhkan penelitan lebih lanjut, peneliti menyimpulkan memperbaiki kondisi kulit sejak lahir bisa menjadi langkah pencegahan eksim.

Selain itu batasi waktu mandi (guyur) maksimal 10 menit. Hindari pemakaian pewangi saat mencuci baju si kecil karena zat-zat dalam cairan pewangi berisiko mengiritasi kulit. Pilih pakaian berbahan lembut (katun) untuk mengurangi gesekan.

“Mesti dibedakan antara mandi guyur dengan berendam. Saat air menguap dari kulit (ketika mandi guyur) ia juga ikut membawa pelembab alami kulit (natural moisturizing factor di lapisan kulit tanduk). Sementara mandi berendam kulit tetap berada di dalam air sehingga tetap dalam kondisi basah. Mandi berendam boleh lebih dari 10 menit, asal segera pakaikan pelembab,” pungkas dr. Matahari. (jie)