Memenuhi Gizi Anak Setelah Sakit | OTC Digest

Memenuhi Gizi Anak Setelah Sakit

Mudik pulang kampung dan bertemu dengan keluarga besar merupakan pengalaman yang menyenangkan. Namun di satu sisi bagi anak-anak yang daya tahannya belum sekuat orang dewasa, mudik bisa menimbulkan masalah. Melakukan perjalanan jauh, perubahan cuaca di kampung halaman, jenis makanan yang berbeda, kerap membuat si kecil sakit.

Infeksi radang tenggorokan, batuk pilek disertai demam jamak terjadi. Si kecil yang terserang flu berat berkepanjangan kerap kali tidak mau makan. Akibatnya, berat badan justru susut, padahal biasanya setelah libur lebaran badan tambah gemuk.

Menaikkan kembali berat badan setelah sakit, kadang tidak semudah yang dikira. Anak yang sakit biasanya nafsu makannya menurun. Apalagi anak-anak yang pada dasarnya cenderung susah makan. Sedangkan, tubuh perlu tenaga ekstra untuk melawan infeksi.

Emily Cruwys, ahli nutrisi dari the NutriPlus Nutritional Advice Council (NNAC)  Amerika Serikat merekomendasikan, di saat seperti itu anak perlu makan sekitar 200-300 kalori/hari lebih banyak dari biasanya. “Tidak seperti saat sehat, pascasakit adalah waktu di mana makan biskuit dan kue lebih banyak diperbolehkan,” kata Cruwys.

Otak perlu glukosa lebih agar dapat bekerja efisien dan mencegah agar si sakit tidak bete (depresi). Karbohidrat merupakan sumber glukosa yang baik. Bila kadar karbohidrat rendah, tubuh dan otak akan kekurangan energi sehingga perlu waktu lebih lama untuk sembuh.

Juga, anak perlu tambahan protein seperti daging, ikan, kacang-kacangan dalam menu makanannya. Protein berperan meningkatkan produksi sel darah putih, untuk melawan penyakit. Dalam hal ini sel neutrofil, yang hadir pertama kali memerangi infeksi. Jika anak menolak makan, Cruwys menyarankan anak diberi susu sebagai sumber nutrisi yang gampang dicerna.

Untuk mendapatkan 300 kalori lewat makanan kadang tidak mudah. Sedangkan, anak perlu dukungan gizi dalam proses penyembuhan atau pemulihan. Sebagai gambaran, 300 kalori setara dengan satu piring kecil nasi (30g), ungkep hati ayam (9 g) dan tumis tempe saus kuning (25 g). Ditambah cah oyong 50 g, cah wortel 10 g dan semangka 100 g. 

Pada orang normal, ahli nutrisi menyarankan konsumsi 5 porsi buah dan sayur/hari. Ketika sakit, jumlah itu perlu ditambah. Penelitian Institue of Food Research di Norwegia menunjukkan, beta karoten dalam tomat, paprika merah dan kuning, wortel dan tanaman cerah lainnya dapat meningkatkan kerja sel dalam menyerang infeksi kuman.

“Saat sakit, makan sup dengan banyak sayur ditambah daging ayam untuk ekstra protein. Makan dalam porsi kecil tapi sering, tiap 2-3 jam,” papar Cruwys. Minuman sebaiknya yang kaya gizi, seperti susu (protein), jus (kaya vitamin C) dan minuman manis lainnya. (jie)