manfaat pijat bayi
Pijat Bayi

Manfaat Pijat Bayi

Kulit bayi belum ‘matang’, sehingga belum bisa berfungsi  optimal. Menghangatkan dan memijat bayi  membuatnya bisa tidur lebih nyenyak.   

Kulit adalah bagian pertahanan tubuh  terluar, sekaligus organ terbesar. Pada orang dewasa, ketebalan kulit antara 2-3 mm; kulit bayi hanya 1/3 tebal kulit orang dewasa. Rata-rata dalam 1 in² kulit terdiri dari 650 kelenjar keringat, 20 pembuluh darah, 60 ribu melanosit (sel kulit) dan > 1000 ujung saraf.

Kulit terluar adalah epidermis (kulit tanduk/kulit ari). Terdiri dari beberapa lapis sel dan sel pigmen ,yang tiap 28 hari akan beregenerasi. Epidermis terbagi 5 lapisan: korneum, lucidum, granulosum, spinosum dan germinativum. Bagian tengah kulit disebut lapisan dermis, fungsinya sebagai penunjang (terdiri dari kolagen dan elastin), pemberi makan (pembuluh darah dan saraf), serta kelenjar minyak/keringat. Bagian paling bawah adalah jaringan subkutis, terdiri atas jaringan lemak. Begitu kompleksnya organ kulit.

Menurut dr. Tina Wardhani Wisesa, SpKK (K), staf pengajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI, kulit berfungsi sebagai barier atau proteksi terhadap paparan zat kimia, fisik, suhu dan gesekan. Juga bagian dari indra peraba dan imunitas, termoregulasi atau mengatur suhu tubuh, pembentuk vitamin D, dan media penyerap.

Secara anatomis, tidak ada perbedaan antara kulit bayi dan orang dewasa. Namun, kata dr. Tina, “Kulit bayi normal lebih cepat menyerap zat-zat yang menempel pada permukaan tubuh.” Cairan tubuh juga lebih gampang menguap. Produksi kelenjar keringat sedikit, sehingga bayi jarang berkeringat. Itu sebabnya, kita harus mengupayakan suhu tubuhnya stabil dengan memastikan bayi tidak kedinginan atau kepanasan.

Kondisi kulit bayi prematur berbeda. Lebih tipis, ikatan antarsel lebih longgar, produksi kelenjar keringat dan kelenjar minyak lebih sedikit dibanding bayi normal. Rambut lebih jarang dan halus, lebih rentan iritasi dan infeksi, dan reaktivitas reaksi alergi lebih rendah.

Tidur

Saat badan hangat, bayi merasa nyaman dan bisa tidur nyenyak yang penting bagi tumbuh kembang. Bayi baru lahir tidur ± 16—20 jam/hari, dengan periode tidur 1—4 jam, dikuti periode bangun 1—2 jam. Jumlah waktu tidur pagi hari kira-kira sama dengan jumlah waktu tidur malam hari. Total tidur siang ± 7,5 jam dan tidur malam ± 8,5 jam.

Menurut dr. Rosalina D. Roeslani, SpA, “Tidur penting bagi anak. Pada fase non-REM (rapid eye movement) keluar hormon pertumbuhan (growth hormone /GH) untuk pertumbuhan dan perbaikan sel rusak.”  Selain hormon, pada fase non- REM, bayi mengingat stimulasi yang didapat tadi pagi, seperti mengenal suara ibu, elusan kasih sayang ayah, dll. Pada fase REM, bayi mengingat kegiatan motorik seperti belajar tengkurap dan cara menggerakkan tangan. “Ini sekaligus menguatkan daya ingat,” katanya.

Fase non-REM adalah tahap tidur tenang, ditandai denyut jantung dan frekuensi napas stabil dan tekanan darah yang rendah. Fase REM ditandai dengan pergerakan mata, hilangnya kekuatan otot dan mimpi yang tampak nyata. Kata dr. Rosalina, “Perlu menciptakan suasanya nyaman (tenang dan redup) sehingga bayi bisa tidur nyenyak. Tidak sering membangunkan bayi di malam hari; dalam hal ini gunakan popok berdaya serap tinggi.”

Metode menidurkan bayi yang diakui secara ilmiah adalah dengan perawatan metode kangguru (PMK). Ini cara paling gampang menghangatkan tubuh bayi, terutama bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) < 2500 g. Caranya: letakkan bayi hingga menempel antara kulit dada ibu (di antara payudara). Bayi telanjang dan hanya menggunakan popok, topi dan kaus kaki. Ibu dan bayi diselimuti kain khusus atau baju. Perlekatan kulit harus seluas-luasnya dan tanpa perantara.

“Bayi merasa aman karena mengenali bau dan suara ibunya. Kebutuhan kalori tidak meningkat karena bayi jarang menangis, sehingga tumbuh kembang bayi lebih baik,” papar dr. Rosalina.

Pijat bayi

Pijat bayi tak kalah penting. Journal of Obstetric, Gynecologic and Neonatal Nursing 1998 menyebutkan, pijat bayi memberi banyak manfaat. Seperti, membuat si kecil tetap rileks dan mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, melancarkan sirkulasi darah, memperbaiki nafsu makan dan membantu mengurangi insiden kolik sampai usia 3 bulan.

Pijat bayi sangat dianjurkan untuk bayi prematur, terutama untuk menambah berat badan. Pijatan akan menstimulasi saraf vagus yang menghubungkan otak dengan bagian tubuh lain. Stimulasi ke saraf dapat memperlancar pencernaan, membuat detak jantung lebih baik dan kinerja otak lebih stabil.

Pijat bayi bisa memperbaiki mood ibu dan membantu mengatasi depresi postnatal/ baby blues.  Gerakan memijat menstimulasi ibu dan si kecil mengeluarkan hormon oksitoksin, yang memberi rasa hangat dan bahagia. Ini membuat ibu dan buah hati lebih tenang dan jauh dari stres.

Pijat bayi disarankan menggunakan minyak telon atau baby oil, yang memberi rasa hangat yang sedang. Pijat bayi sebaiknya tidak dilakukan saat bayi lapar atau setelah minum ASI atau makan. (jie

      Tata Cara Pijat Bayi

Menurut www.mayoclinic.org persiapan perlu dilakukan saat akan memijat:

-          Ciptakan suasana tenang. Lakukan pijatan di tempat yang hangat, tenang, di dalam/luar ruangan. Lepas perhiasan tangan. Duduk nyaman di lantai atau kasur. Baringkan bayi di atas permukaan kain/handuk yang rata, lembut dan bersih. Saat memijat putarkan musik yang menenangkan. Lakukan kontak mata dengan si kecil dan bicaralah dengan suara yang menenangkan.

-          Ukur kekuatan pijatan. Pijat perlahan, dimulai dari kaki, perut, dada tangan, muka dan terakhir  bagian punggung.

-          Perhatikan respons bayi. Jika si kecil menggerak-gerakkan tangan dan tampak bahagia, Anda dapat meneruskan pijatan. Jika si kecil memaling-malingkan mukanya, menangis, pijat jangan diteruskan. 

Beberapa gerakan pijatan yang bisa diterapkan pada si kecil:

1.       Gerakan memeras; gerakan menggenggam tangan dan kaki si kecil dan memerasnya dengan lembut.

2.       Gerakan membelah; gerakan pada dada, perut dan punggung bayi. Kedua tangan ibu /pemijat diletakkan di tengah tubuh bayi dan membelah ke arah luar.

3.       Gerakan tuas; gerakan yang dilakukan dengan posisi bayi telentang, lalu gerakkan kedua kaki ke atas dan tekuk lembut seperti posisi naik sepeda. Lakukan hal yang sama pada kedua tangan si kecil.