Lagi-lagi Ini Alasan Kenapa Kids Zaman “Now” Butuh Lebih Banyak Bergerak | OTC Digest

Lagi-lagi Ini Alasan Kenapa Kids Zaman “Now” Butuh Lebih Banyak Bergerak

Idiom ‘kids zaman now’ tak bisa dilepaskan dengan kedekatan mereka dengan teknologi. Itu bagus. Tapi di satu sisi para ahli menyatakan itu membuat mereka semakin malas bergerak. Riset terbaru menyatakan, remaja membutuhkan lebih banyak bergerak untuk memangkas risiko kematian akibat penyakit jantung di kemudian hari.

Panduan (guidelines) dari the National Health Service (NHS), Inggris, mengatakan anak-anak berusia 5 -18 tahun perlu aktivitas fisik minimal 60 menit / hari untuk meningkatkan kesehatan mereka.

Tapi dalam riset terbaru pada remaja, usia 12-17 tahun, peneliti dari University of Exeter, Inggris, menemukan perbedaan signifikan efek olahraga intensitas sedang (misal jalan cepat) dengan aktivitas fisik yang penuh semangat dan menyebabkan mereka ‘kehabisan’ napas, seperti sepakbola atau berlarian di taman.

Mereka mendapati hanya pada aktivitas fisik penuh semangatlah yang mempengaruhi faktor risiko penyakit kardiovaskuler, dalam hal ini indeks massa tubuh (IMT) dan ukuran lingkar pinggang. Diketahui semakin besar ukuran dua parameter tersebut, makin tinggi pula risiko penyakit kardiovaskuler.

Kurangnya aktivitas fisik (yang bersifat aerobik dan melatih otot) berhubungan erat dengan faktor risiko penyakit jantung di kemudian hari.

Dalam riset ini, peneliti menggunakan data dari studi the Healthy Lifestyle in Europe by Nutrition in Adolescence (HELENA). Partisipan berjumlah 534 remaja di seluruh Eropa; 252 pria dan 282 wanita.

“Banyak riset sebelumnya menggabungkan aktivitas fisik intensitas sedang dan tinggi kemudian mengukur manfaatnya bagi kesehatan. Dari sini lah panduan (guidelines) NHS dibuat,” kata dr. Alan Barker, dari University of Exeter.

“Kami ingin memisahkan keduanya dan melihat apakah efeknya (pada kesehatan)akan berubah. Aktivitas fisik intensitas sedang memang memiliki banyak manfaat kesehatan, tapi khusus pada penurunan risiko penyakit kardiovaskuler, olahraga intensitas tinggi lah yang bisa membuat perbedaan.”

Aktivitas fisik intensitas tinggi dianggap akan menggunakan energi 6 kali lebih banyak dibanding saat kita beristirahat. Sedangkan intensitas sedang hanya 3 kali. Olahraga intensitas tinggi termasuk senam aerobik, bersepeda, renang, tenis, dll.

Peneliti juga menemukan hubungan yang kuat antara terlalu lama menonton TV dengan penyakit diabetes & jantung di kemudian hari. Dilansir dari sciencedaily.com, penyakit kardiovaskular menjadi penyebab lebih dari seperempat seluruh kematian di Inggris. “Walau jarang terjadi pada usia muda, proses yang mengarahkan pada hal tersebut bisa dilacak sejak masa anak-anak,” tutup dr. Barker.  (jie)