Konsumsi Gula Berlebih Sebabkan Kenakalan Remaja | OTC Digest

Konsumsi Gula Berlebih Sebabkan Kenakalan Remaja

Konsumsi gula yang terlalu banyak pada anak-anak selama ini selalu dihubungkan dengan obesitas dan risiko diabetes mellitus tipe 2. Itu benar. Tapi dalam suatu studi terbaru diketahui efek buruk lain dari konsumsi gula yang terlalu banyak, yakni meningkatkan agresifitas.

Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 137.000 anak usia 11-15 tahun di Eropa menyatakan, mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman manis meningkatkan risiko kenakalan remaja.

Dilansir dari laman dailymail.co.uk, remaja tersebut menjadi 3,5 kali lebih agresif (melakukan perundungan / bullying) jika mereka lebih banyak mengonsumsi camilan manis atau minuman energi.

Riset lain menyatakan, tingginya asupan gula menyebabkan anak-anak / remaja dua kali lebih kerap terlibat perkelahian, dan 95% memiliki kecenderungan mengonsumsi miras (minuman keras).

Peneliti studi ini mengatakan bahwa minuman energi, dibanding camilan manis dan cokelat, memberi efek lebih buruk pada perilaku anak remaja . “Minuman energi memiliki banyak kandungan yang bersifat adiktif, termasuk kafein. Sehingga sangat mungkin kombinasi antara berbagai zat tersebut dan gula membuat efek minuman lebih hebat,” tulis peneliti.  

Riset ini dilakukan oleh tim peneliti dari Bar Ilan University, Israel yang mengambil data dari studi Health Behaviour in Scholl-Aged Children, yang dilakukan di University of St. Andrews 2013-2014.

Melibatkan 137,284 anak remaja berusia 11,13 dan 15 tahun yang hidup di 25 negara Eropa atau Kanada. Negara- negara tersebut antara lain adalah Austria, Belgia, Kanada, Czechnya, Denmark, Estonia, Perancis, Jerman, Yunani, Hunggaria, Inggris, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Belanda, Romania dan Swedia.

Peneliti membandingkan seberapa banyak gula yang dikonsumsi dengan seberapa sering mereka terlibat perkelahian, melakukan perundungan, merokok, minum miras dan mabuk. Mereka mendapati hubungan yang kuat dan konsisten antara keduanya: konsumsi gula berlebih dan kenakalan remaja.

Di Inggris, anak-anak yang mengonsumsi banyak camilan manis, cokelat dan minuman energi, 69% juga menjadi senang merokok dan 72% minum miras. Anak-anak tersebut juga 2,13 kali menjadi lebih mungkin terlibat dalam perkelahian, dan 69% lebih tinggi menjadi perundung.

Riset ini bukanlah yang pertama yang meneliti hubungan antara gula dan perilaku agresif pada anak-anak/remaja.

Berapa banyakkah gula berlebih itu?

Kebutuhan harian gula seseorang dihitung berdasarkan usia. Anak-anak berusia 4-6 tahun konsumsi gula maksimal adalah 19 gr/hari.

Anak usia 7-10 tahun tidak boleh lebih dari 24 g/hari, dan mereka yang berusia >11 tahun kebutuhan hariannya kurang dari 30 g/hari.

Camilan yang banyak dijual di pasar swalayan biasanya tinggi gula, bahkan satu kaleng minuman soda mengandung hingga 35 gram gula.  

Orangtua dituntut bijak untuk memilihkan camilan atau minuman yang akan dikonsumsi oleh anak-anak mereka. (jie)