Kenapa Anak Mimisan, Berbahayakah? | OTC Digest

Kenapa Anak Mimisan, Berbahayakah?

Mimisan, hampir setiap orang pernah mengalaminya. Namun jika terjadi pada anak-anak kerap membuat orangtua panik. Sebenarnya apa penyebab mimisan?

Mimisan atau dalam istilah medis disebut epistaksis  merupakan salah satu gejala pendarahan yang terjadi pada jaringan lunak. Darah dapat keluar dari salah satu atau kedua lubang hidung, dengan durasi yang berbeda-beda.

Anak-anak berusia 2 -10 tahun (selain lansia) adalah kelompok usia yang rentan mengalami mimisan. Ada beberapa faktor penyebab mimisan, namun bisa digolongkan dalam dua kelompok besar. Pertama, mimisan akibat faktor lokal jaringan di hidung saja. Seperti, longgarnya jaringan di daerah hidung, “Sehingga apabila ada pencetus lain seperti alergi, flu, cuaca dingin, terlalu panas atau badan panas, bisa menyebabkan mimisan. Kondisi ini biasanya mimisan bisa berhenti sendiri, tanpa pengobatan,” terang Dr. dr. Sri Mulatsih, Sp.A(K), dari bagian Hematologi/Onkologi – Pediatri FK UGM.

Perubahan suhu yang panas seperti pada saat bermain di terik matahari menjadi dingin karena masuk ke dalam rumah atau ruang ber AC dapat mengakibatkan terjadinya mimisan. Atau panas itu sendiri bisa membuat pembuluh darah kiesselbach pecah sehingga menyebabkan mimisan. Ini merupakan penyebab mimisan yang sering terjadi pada anak.

Kedua, ada gangguan pada sistem pendarahan. Seperti gangguan jumlah atau fungsi pembekuan darah. Ditunjukkan dengan pendarahan tidak bisa berhenti meski pasien sudah diberi obat. Sistem pendarahan bisa terganggu, akibat penyakit yang mengenai sistem tersebut atau akibat penyakit lain.

“Mimisan berbahaya kalau tidak bisa berhenti spontan, dan berlangsung terus menerus,” tambah dr. Sri. Mimisan bisa merupakan tanda penyakit pada sistem pendarahan, atau penyakit darah lain seperti leukemia, anemia aplastik, dan lain-lain.

Pada kondisi ini, ada tanda-tanda dan gejala lain pada penderita. Frekuensi mimisan bisa dikurangi bila penyebabnya faktor lokal. Caranya dengan menghindari faktor pencetus, seperti yang disebutkan di atas. Konsumsi makanan yang kaya akan kalori, protein dan vitamin. 

 

Apa yang harus dilakukan saat mimisan?

Sebagian besar kasus mimisan akan berhenti dengan sendirinya, dan dapat ditangani di rumah. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

 

  1. Duduk tegak dan jangan berbaring untuk mengurangi tekanan pada pembuluh darah hidung.
  2. Posisi kepala sedikit menunduk ke depan, agar darah tidak mengalir ke tenggorokan.
  3. Jika darah mengalir ke mulut, jangan telan. Karena akan memicu keinginan untuk muntah.
  4. Jepit kedua cuping hidung dengan jari selama 5-10 menit untuk membantu menghentikan perdarahan. Bernapaslah melalui mulut.
  5. Lakukan kompres dingin pada batang hidung untuk mempercepat berhentinya perdarahan.

Bila mimisan tak berhenti setelah 20 menit, segera bawa si kecil ke rumah sakit untuk medapatkan perawatan medis.  (jie)