Kapan Anak Perlu Multivitamin? | OTC Digest

Kapan Anak Perlu Multivitamin?

Saya biasa memberikan multivitamin untuk anak-anak (usia 6 dan 8 tahun). Sebenarnya, seberapa besar pengaruh multivitamin terhadap kesehatan anak? Amankah diberikan setiap hari, dan sebaiknya hingga usia berapa? Berbahakah kalau kelebihan?

Diana-Yogyakarta

Jawaban

Sebelumnya, perlu dicari apa penyebab anak kurang nafsu makan. Ada beberapa faktor, antara lain: aktivitas termasuk bermain yang tinggi sehingga lupa makan, bosan dengan menu yang kurang bervariasi, selera makan yang beragam yang mulai muncul, reaksi penolakan terhadap lingkungan, mencari perhatian orangtua, atau sakit.

Salah satu keterlambatan penanganan masalah anak susah makan, biasanya adalah pemberian vitamin tanpa mencari penyebabnya. Akibatnya, anak susah makan berkepanjangan. Sudah berpindah-pindah dokter dan berganti-ganti vitamin, masalah susah makan tidak membaik.

Agar putra ibu tetap sehat, perlu asupan nutrisi seimbang baik kalori, protein, vitamin, mineral. Nutrisi diperoleh dari bahan makanan alami yaitu nasi, tepung, lauk, buah, sayur, dan susu. Tubuh juga memerlukan kekebalan alami. Dapat diperoleh dari paparan luar misalnya infeksi ringan, yang memaksa membuat daya tahan tubuh aktif.

Multivitamin merupakan sediaan untuk menambah vitamin, mineral, dan unsur nutrisi lain sehingga bisa menambah daya tahan tubuh. Fungsi vitamin bisa sebagai zat pengatur proses metabolisme, memperlambat proses penuaan sel, dan membantu penyembuhan gangguan kesehatan. Vitamin dan mineral diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil, tetapi asupannya harus teratur dan dalam jumlah yang pas, agar tubuh dapat tumbuh dan berfungsi secara normal. Suplemen vitamin bukan untuk meningkatkan nafsu makan; tidak ada vitamin yang membuat anak jadi mau makan.

Mengonsumsi multivitamin harus sesuai kebutuhan. Bila dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan keracunan/ bahaya. Kelebihan vitamin yang larut air, seperti vitamin C, dan B kompleks akan dibuang melalui urin. Tetapi,  membuat ginjal bekerja keras. Kelebihan vitamin yang larut lemak (vitamin A, D, E, K) akan disimpan pada jaringan lemak tubuh dan hati. Sebagian besar vitamin tidak diproduksi oleh tubuh, kecuali vitamin K yang dibuat bakteri ’baik’ di usus. Sumber terbaik vitamin dan mineral adalah makanan.

Ketika anak sakit, tubuhnya memerlukan lebih banyak gizi. Pada kondisi seperti itu, anak perlu diberi suplemen vitamin. Bila selera makan anak cukup baik dan menu hariannya lengkap, pemberian suplemen vitamin sebenarnya tak perlu. Anak baru memerlukan suplemen vitamin, bila tidak memperoleh asupan vitamin yang cukup. Misalnya, anak mengalami gangguan penyerapan zat gizi.

Anak yang baru sembuh dari sakit, dapat diberi vitamin. Bila kondisi kesehatan anak membaik, pemberian suplemen sebaiknya dikurangi dan dihentikan ketika anak sudah benar-benar sehat dan selera makannya kembali normal.

Dr. dr. Sri Mulatsih, Sp.A(K)

Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UGM / RSUP. dr. Sardjito Yogyakarta