Infeksi Saluran Kemih Sebabkan Gagal Ginjal 1 | OTC Digest

Infeksi Saluran Kemih Sebabkan Gagal Ginjal 1

Infeksi saluran kemih (ISK) banyak ditemui pada anak. Bila tidak ditanggulangi serius, anak bisa mengalami penyakit batu di saluran kemih, hipertensi bahkan gagal ginjal.

ISK bisa menyerang anak-anak, dari bayi sampai remaja. Di bawah usia 1 tahun, bayi laki-laki lebih banyak yang menderita ISK, tetapi di atas 1 tahun anak perempuan 3 kali lebih kerap terserang. Sebabnya, karena saluran kemih wanita lebih pendek daripada pria sehingga bakteri dari dubur lebih gampang masuk.

Riset yang dilakukan oleh Bagian Patologi Klinik FK Undip, Semarang, menyebutkan dari usia 5-14 tahun insiden bakteriuria (bakteri di urine) terjadi 1,2 % pada wanita dan 0,03% pada pria. Meningkat menjadi 3-4% pada anak wanita yang lebih tua.

ISK terjadi akibat masuknya kuman ke dalam saluran kemih;  85% disebabkan E.coli. “Kuman umumnya berasal saluran cerna, kemudian masuk ke saluran kemih bagian bawah. Bayi laki-laki yang menderita konstipasi akut atau belum disunat, juga  berisiko terkena ISK, karena kuman terkumpul di bawah permukaan kulit kulup,” papar dr. Partini Pudjiastuti T, SpA (K) dari Divisi Nefrologi FKUI-RSCM.

Masuk dan berkembangbiaknya patogen pada sel uroepitelial (sel pembentuk jaringan tubuh), dapat menganggu gerak peristaltik otot polos dinding ureter. Berisiko menyobek lapisan pelindung anti bakteri dalam kandung kemih (glycoprotein mucin layer). Akibatnya, bakteri masuk, berkoloni dan menyebabkan peradangan. 

Bakteri bisa naik dari kandung kemih ke saluran urine yang dari ginjal; bahkan sampai ke ginjal. Kandung kemih yang terinfeksi, ditandai dengan rasa ingin kencing terus menerus atau kencing berulang, sakit waktu buang air kecil, kadang disertai perdarahan.

Jika sampai masuk ke ginjal, dapat menyebabkan pembengkakan ginjal. Racun bakteri juga dapat membuat parut ginjal (renal scarring). Hal ini membuat anak saat dewasa nanti berisiko mengalami gagal ginjal.

ISK juga dapat terjadi karena kelainan organ saluran kemih. Seperti vesicoureteral reflux, yakni gerak air seni yang berbalik dari kandung kemih ke ginjal. Bisa juga karena ada sumbatan aliran urine. Akibatnya bisa menginfeksi kandung kemih dan ginjal. Jika dibiarkan berakibat pada tekanan darah tinggi dan kerusakan fungsi ginjal saat dewasa; dialami oleh 50% bayi dan 20-30% anak usia sekolah yang dideteksi ISK.

 

Gejala berdasarkan usia

Seperti apa gejalanya? Suhu tubuh tidak stabil, bisa lebih tinggi atau rendah, tidak mau minum, muntah, mencret, perut kembung dan urine tampak keruh /kemerahan.

“Tidak ada tanda yang khas. Biasanya, kalau sudah diare berulang, badan panas, dokter cenderung tahu bahwa anak mungkin kena ISK,“ tambah dr. Partini.

 

Namun secara umum ditandai dengan :

0-1 bulan : gangguan pertumbuhan, anoreksia (kurang nafsu makan), muntah dan diare, kejang, koma, panas /hipotermia tanpa diketahui sebabnya, ikterus (kulit berwarna kekuningan).

1-24 bulan:  panas /hipotermia tanpa diketahui sebabnya, gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah, diare, kejang, koma, kolik (anak menjerit keras), air kemih berbau busuk/berubah warna, kadang disertai nyeri perut /pinggang.

2-6 tahun : panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, frekuensi kencing meningkat, tidak dapat menahan kencing (polakisuria), sakit waktu berkemih (disuria), ngompol (enuresis), air kemih berbau dan berubah warna, diare, muntah, gangguan pertumbuhan serta anoreksia.

6-18 tahun : nyeri perut /pinggang, panas tanpa diketahui sebabnya, tak dapat menahan kencing,   polakisuria, disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah warna. (jie)

 

Bersambung ke: Infeksi Saluran Kemih Sebabkan Gagal Ginjal 2