Gangliosida Bantu Perkembangan Sel Otak | OTC Digest

Gangliosida Bantu Perkembangan Sel Otak

Gangliosida adalah lemak kompleks yang mengandung gula kelompok asam silat. Banyak terdapat pada sel saraf, terutama di sinaps dan dendrit, dan  terkonsentrasi tinggi di otak khususnya pada bagian luar di lapisan abu-abu (grey matter). “Jumlahnya 15x lebih tinggi daripada di organ lain seperti lever atau paru,” jelas Dr. Paul Mc.Jarrow, PhD dari Palmerston North, New Zealand.

Sampai 6 bulan dalam kandungan, janin memiliki 80-100 trilyun sel otak. Menurut spesialis anak dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Msi, kualitas fungsi otak tergantung 5 hal: jumlah sel otak, banyaknya percabangan sel otak (dendrit), kuantitas dan kualitas sinaps (hubungan antarsel otak), banyaknya neurotransmitter (zat yang mengaktifkan sinaps), dan kualitas mielinisasi (mielin: selubung pada badan sel otak atau akson yang bertugas mengantarkan pesan). “Jika fungsi otak baik, anak bisa mengingat dan belajar lebih cepat,” katanya.

1000 hari pertama (0-2 tahun) kehidupan merupakan masa kritis bagi perkembangan otak. Pada masa ini, percabangan dendrit dan pembentukan sinaps baru berkembang pesat. Nutrisi dan stimulasi yang tepat sangat diperlukan. Gangliosida mengoptimalkan proses ini.

Gangliosida mengembangkan percabangan sel saraf dan menghubungkan percabangan tersebut. Gangliosida perlu untuk pertumbuhan dan perkembangan sel saraf dan membran sel, mengatur fungsi sel saraf (mengirim informasi melalui sinaps dan menyimpan informasi).

Di otak, gangliosida bermanfaat bagi pertumbuhan, perkembangan, migrasi dan pematangan sel saraf, pembentukan dan fungsi sinaps, struktur otak (mielinasi dan memelihara integritas akson dan mielin), komunikasi antarsel, serta pembelajaran dan memori. Pertumbuhan dan menguatnya koneksi ribuan sinaps yang menghubungkan jejaring sel-sel saraf, menciptakan pondasi untuk memori manusia.

Tambahan gangliosida melalui makanan akan meningkatkan kadar gangliosida di otak. Gangliosida terdapat pada produk susu, daging, telur dan ASI. Jika ASI tidak keluar atau lewat  ASI eksklusif, berikan susu formula yang aman dan kaya nutrisi serta mengandung gangliosida.

Nutrisi dan stimulasi harus berjalan bersama. “Anak perlu aktif setiap hari dengan gembira, bebas, penuh kasih sayang, diulang-ulang dan bervariasi,” tutur dr. Soedjatmiko. Stimulasi antara lain dengan musik, gerakan, perabaan, bicara, menyanyi, menggambar dan membaca. (jie)