DHA dan ARA Turunkan Risiko ISPA Anak | OTC Digest

DHA dan ARA Turunkan Risiko ISPA Anak

ARA dan DHA dapat menurunkan risiko ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) dan alergi. Diberikan pada dua tahun pertama dapat memperkuat pertahanan sistem pernapasan anak.

DHA (docosahexaenoic acid) dan ARA (arachidonic acid) merupakan bagian dari asam lemak omega-3 dan 6 yang selama terkenal meningkatkan kecerdasan dan penglihatan. Namun penelitian baru menunjukkan kedua asam lemak tersebut juga menguatkan imunitas sistem pernapasan.

Mekanisme pertahanan napas dimulai dari hidung sampai paru-paru. Hidung berperan menyaring kotoran sebelum masuk dalam paru-paru. Juga menstabilkan suhu udara yang masuk; tidak terlalu dingin atau panas. Jika salah satunya tidak bekerja, maka sistem pertahanan napas pun terganggu. 

Sementara itu mekanisme pertahanan tubuh bayi belumlah sempurna. “Yang menjadikannya lebih sempurna, pertama nutrisi tepat guna. Kedua, jangan lupa imunisasi. Ketiga, lingkungan,“ ujar Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, Sp.A.(K)., dari Bagian Anak FKUI-RSCM. 

Nutrisi terlengkap bagi bayi adalah ASI. Setelah berusia di atas 6 bulan makaan pendamping ASI mulai diberikan untuk memperkaya asupan nutrisinya. Secara alami DHA dan ARA terkandung dalam ASI (1% DHA dan 0,5% ARA). Walaupun dalam jumlah sedikit, terdesain alamiah untuk mencukupi kebutuhan imunitas anak.

Gregory K. Finn, M.D., dari Saint Louis Children’s Hospital, Amerika Serikat mengatakan ibu juga perlu mengosumsi makanan yang mengandung DHA dan ARA, untuk meningkatkan jumlah DHA dan ARA dalam ASI.

DHA dan ARA banyak terdapat pada daging, telur, minyak ikan dan ikan dari laut dalam seperti gindara, tuna atau salmon. Sumber nabati didapat dari kacang-kacangan, bayam atau alpukat.

Penambahan susu formula yang mengandung DHA (17mg/100kcal) dan ARA (34mg/100kcal) pada anak, selama 3 tahun pertama menunjukkan manfaat signifikan pada tumbuh kembangnya. Sebuah penelitian dilakukan oleh Birch EE pada 86 responden. Sebanyak 55% anak mengalami alergi karena tidak diberi susu formula mengandung DHA dan ARA. Sedangkan pada anak yang diberi DHA dan ARA turun menjadi  26%.

“Sekitar 76% bayi yang tidak mengonsumsi ARA dan DHA mengalami ISPA, sedangkan yang mengonsumsi hanya 45 %,“ kata Finn.

ISPA merupakan penyakit yang disebabkan karena infeksi-infeksi  pada hidung, sinus, faring atau laring. Jenis-jenis penyakit tersebut meliputi flu, sinusitis, faringitis, infeksi telinga, laringitis, dan bronkitis. Ditunjukkan dengan batuk-batuk, radang tenggorokan, hidung tersumbat, demam, sakit kepala, atau bersin-bersin.

Prof. Bambang mengatakan, “Mekanisme pertahanan napas semakin bagus membuat infeksi dan alergi tidak mudah terjadi. Namun sekali lagi, ARA dan DHA hanya salah satu faktor. Kalau lingkungannya perokok semua juga sama saja.“ (jie)