Berikan ASI dari Satu Payudara dalam Sekali Menyusui | OTC Digest

Berikan ASI dari Satu Payudara dalam Sekali Menyusui

Ibu memberikan bayi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama? Bagus. Namun lanjutkan dengan pertanyaan berikut ini: berapa kali ASI diberikan? Berapa lama bayi setiap kali menyusu? Selama waktu itu, apakah bayi menyusu dari satu payudara penuh, ataukah berganti payudara?  Pertanyaan ini biasa diajukan oleh Dr. dr. Ariani Dewi Widodo Sp.A(K) untuk melihat pola pemberian ASI. “Biasanya semua pertanyaan lulus. Namun ternyata dalam sekali minum, tidak penuh dari satu payudara. Itu kuncinya,” tutur dokter yang praktik di RSAB Harapan Kita, Jakarta.

ASI terbagi dua: ASI depan (foremilk) dan ASI belakang (hindmilk). Dr. dr. Ariana menganalogikannya seperti rangkaian makan dari makanan pembuka, makanan utama, hingga pencuci mulut, “Bayi harus dapat semuanya.” ASI depan lebih banyak mengandung vitamin, mineral, karbohidrat dan protein; tampilannya lebih jernih. Sedangkan ASI belakang kaya akan lemak, dan warnanya putih.

Berdasarkan pengamatannya, memang waktu menyusui cukup, bisa sampai 30 menit. Namun pemberiannya setengah-setengah. Misalnya menyusui dengan payudara kiri; begitu sudah agak kosong, lalu pindah ke kanan. “Dianggap bayinya kenyang, padahal yang didapatnya hanya ASI depan. Bayinya sehat, tapi kenaikan berat badannya mungkin tidak seperti yang kita harapkan,” papar Dr. dr. Ariana.

Bukan berarti bahwa ASI depan jelek dan ASI belakang lebih bagus. Hanya saja, ASI belakang mengandung tinggi lemak, yang dibutuhkan bayi untuk menaikkan berat badan karena kalorinya tinggi. Agar bayi mendapat semua nutrisi yang dibutuhkannya, maka susuilah bayi dengan satu payudara penuh untuk sekali minum. Dengan demikian, bayi mendapatkan ASI depan dan ASI belakang, dengan semua kandungan nutrisinya.

Saat menyusui bayi, biasanya payudara sebelah ikut “bocor”; ASI sampai menetes-netes. Ini karena hormon oksitosin berjalan, sehingga payudara sebelah ikut terangsang. Maka, pompa saja payudara yang sebelah. ASI akan lebih lancar dan  lebih mudah dipompa, “Dibandingkan kalau ibu sedang tidak menyusui. butuh waktu sampai ASI benar-benar mengalir.” (nid)