Bayi Yang Mirip Ayahnya Lebih Sehat | OTC Digest

Bayi Yang Mirip Ayahnya Lebih Sehat

Mirip siapa si adek? Papa atau mama?” Pertanyaan itu kerap terlontar sesaat bayi dilahirkan. Nah, penelitian terbaru ini bisa jadi kabar baik bagi para bapak. Bayi yang mirip ayahnya ternyata lebih sehat.

Sebuah penelitian menarik yang dipublikasikan dalam Journal of Health Economics mengungkapkan, bayi yang mirip ayahnya akan jauh lebih sehat saat berusia satu tahun dibanding mirip ibunya.

Peneliti menganalisa 456 keluarga yang baru saja memiliki bayi berusia 3 hari. Kemudian dipisahkan antara orangtua dan bayi, tentunya ibu tetap menjadi perawat bayi utama. Kemudian orangtua yang menyatakan si kecil mirip dengan ayahnya akan diikuti (diteliti lebih lanjut) selama satu tahun.

Penelitian tersebut mendapati bayi yang mirip sang ayah berisiko lebih kecil mendapat serangan asma yang harus menyebabkannya dilarikan ke IGD, atau bahkan dirawat di rumah sakit. Periset menambahkan, ayah yang tidak tinggal dengan anaknya cenderung menghabiskan 2,5 hari lebih banyak dalam sebulan untuk bersama si kecil (yang mirip dengannya).

Hal tersebut disebabkan sang bapak menjadi lebih yakin bahwa dirinya berkaitan secara genetik dengan si bayi. Membuatnya memberikan perhatian yang lebih, terutama pada faktor kesehatan dan menjaga si bayi agar tidak tersakiti.

Dilansir dari dailymail.co.uk, penulis penelitian Prof. Solomon Polachek, dari Binghamton University, New York, mengatakan, peran ayah sangat penting dalam membesarkan anak mereka, dan ini tercemin dalam kesehatan anak tersebut. “Kami menemukan indikator kesehatan bayi meningkat saat anak tersebut mirip ayahnya,” katanya.

Penjelasan utama yang dipaparkan peneliti adalah kerapnya frekuensi ayah menengok si kecil menyebabkan kualitas perawatan lebih baik. Termasuk mengulik beragam informasi tentang kesehatan bayi, dan kebutuhan ekonomi yang harus disiapkan.

“Ibarat kata membutuhkan ‘satu kampung’ untuk merawat bayi, tapi keterlibatan ayah jelas sangat membantu,” tambah Prof. Polachek.

Peneliti berharap temuan tersebut bisa mendorong para pembuat kebijakan untuk mendorong ayah yang tinggal di lain kota untuk lebih berperan dalam hal parenting, demi kesehatan anak mereka.

Profesor Polachek menambahkan, “Usaha yang lebih banyak harus dilakukan untuk mendorong para ayah tersebut memiliki lebih waktu merawat anak mereka. Termasuk mau lelakukan kelas parenting, edukasi kesehatan dan pelatihan pekerjaan yang akan meningkatkan penghasilan.”

Perilaku parenting positif yang harus ditingkatkan para ayah termasuk membacakan buku cerita, bermain dan ngobrol bersama, termasuk menggati popok si bayi. (jie)