Anak Sering Jatuh? Coba Periksa Kakinya | OTC Digest
periksa_kelainan_kaki_anak

Anak Sering Jatuh? Coba Periksa Kakinya

Kaki si kecil berbentuk X, O, telapak kaki datar (flat feet) atau tendon tumit pendek sehingga anak jalan berjinjit? Dalam proses tumbuh kembang, kaki anak memang bisa mengalami gangguan. Agar keadaannya tidak semakin parah, anak sebaiknya segera diperiksa. Lebih baik, pemeriksaan dilakukan sebelum anak berusia 6 tahun, agar terapi yang dilakukan hasilnya optimal.

Bagaimana cara memeriksa kaki anak? “Pertama foot print,” ujar dr. Meidy Triangto, Sp.RM dari Kid’s Foot Rehabilitation Center, RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta. Anak diminta menginjak bantalan bertinta, kemudian berjalan di sepanjang lintasan yang disediakan. Ini untuk menilai telapak kaki anak; sudut, jarak, dan bentuk telapak kaki. Dapat dilihat, apakah telapak kaki anak mengarah ke luar, ke dalam, flat, atau jinjit.

Berikutnya, pemeriksaan fisik. Kondisi tungkai anak diperiksa dalam posisi berbaring, duduk dan berdiri. Saat berbaring, panjang kaki kanan dan kiri diukur panjang, apakah sama. Diperiksa lingkup gerak sendi, apakah bisa menekuk sempurna? Adakah kelainan dalam gerak lingkup sendi?

Saat anak duduk (posisi kaki menggantung), dilakukan pemeriksaan kondisi lutut ke bawah; ke mana rotasi putar kaki mengarah. Juga, diperiksa sudut lutut saat anak berdiri. “Pemeriksaan secara statis dan dinamis. Saat anak berbaring, duduk dan berdiri, harus digabungkan dan dicari kelainannya,” papar dr. Meidy.

Setelah itu, anak diminta berjalan di foot scan. Fungsinya mirip foot print, tapi lebih detil karena bisa mengukur tekanan kaki saat anak berjalan. “Terlihat step-step-nya, bisa diukur karena terekam secara computerized,” tutur dr. Meidy. Grafik yang muncul di komputer, kemudian dihitung dan dianalisa.

Foot print memberikan gambaran kaki lebih banyak karena lintasannya lebih panjang; akan dilihat hasil foot print agar analisa bisa diberikan dengan lebih akurat. Dari hasil pemeriksaan akan ditentukan, sepatu apa yang harus dipakai oleh anak. Perlu sepatu khusus atau cukup menggunakan sol sepatu khusus, tergantung berat / ringan dan jenis kasus.

Terakhir, dilakukan pemeriksaan analisa gaya berjalan. Pemeriksaan ini tidak dilakukan di hari yang sama, karena kurang efektif kalau anak sudah lelah. Kadang, perlu pemeriksaan setelah anak mengenakan sol sepatu khusus beberapa waktu lamanya, saat caranya berjalan sudah lebih baik. Pertama, tungkai anak dipasangi marker, yang akan terekam di komputer saat ia bergerak. Direkam oleh beberapa kamera dari berbagai angle. Gaya berjalannya dianalisis: berapa sudut yang dilempar lutut saat anak berjalan. Saat berlari, diukur goyangan pinggul anak.

Semua pemeriksaan membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit. Tidak ada persiapan khusus, namun orangtua/pengasuh harus bisa membimbing anak agar kooperatif, dan mau melakukan semua tahapan, sehingga pemeriksaan bisa berjalan cepat dan lancar. (nid)