Manusia tidak bisa hidup tanpa air. Tapi selain fungsi utamanya untuk menghidrasi tubuh, penelitian juga menunjukkan air berperan menurunkan berat badan.
Air merupakan komponen terbesar dalam tubuh. Tubuh bayi 80% adalah cairan, pada orang dewasa 60%, menyusut jadi 50% di usia lanjut. Bila kita kekurangan air (dehidrasi), reaksi kimia metabolisme tubuh akan melambat.
Ternyata air dapat dimanfaatkan untuk mengatasi obesitas anak. Menurut dr. Aryono Hendarto, Sp.A(K), dari Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik FKUI, peranan air dalam tatalaksana obesitas ialah dengan meningkatkan oksidasi lemak. Selanjutnya akan menurunkan lipogenesis (perubahan glukosa menjadi asam lemak dan penyintesaan triacylglycerols).
“Dengan mengonsumsi air, anak obesitas dapat mengurangi asupan energi serta meningkatkan oksidasi asam lemak. Ini membantu mengurangi peningkatan berat badan,” ujarnya.
Kekurangan air tubuh ≥1% berat badan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit tubuh dan terjadi penurunan kemampuan fisik dan kognitif. Studi oleh Kavouras (2009) mengatakan, perbaikan status dehidrasi meningkatkan performa anak melakukan aktivitas fisik dalam cuaca panas.
Ini akan mendukung anak yang mengalami masalah kelebihan berat badan. Karena, menurut dr. Aryono, salah satu penanganan obesitas anak adalah dengan meningkatkan aktivitas fisik.
The British Dietetic Association memaparkan, minum 2,5 liter/hari termasuk jus buah, teh dan lainnya dapat menjaga kebutuhan cairan sehari-hari. Jika sedang diet, tambah 750ml. Air membantu proses metabolisme tubuh, dengan mengubah makanan menjadi energi.
Air berperan sebagai bahan bakar untuk mendorong reaksi kimia metabolisme. Jika kekurangan air, kalori tidak terbakar dengan baik. Riset juga mengatakan air berfungsi memurnikan tubuh. Yakni dengan membersihkan usus besar dan memaksimalkan penyerapan gizi. Oleh mucousal fold di usus, gizi diproses menjadi darah baru, yang menjadi elemen penting dalam penyembuhan penyakit dan memelihara kesehatan.
Sebaiknya, minum segelas air satu jam sebelum makan, karena akan membuat perut kenyang. Otomatis, porsi makan anak berkurang. Minum segelas air sebelum makan akan mengurangi 75 dari total kalori/hari. Jika dihitung, dalam setahun kalori yang dikurangi 27.000 kalori. Jika minum kurang dari 2 liter air/hari, proses penurunan berat badan akan lambat, karena air terpakai untuk fungsi tubuh sehari-hari seperti keringat.
Tapi, perlu digarisbawahi minum air saja belum cukup. “Penyebab primer obesitas, karena energi yang masuk dan keluar tidak seimbang, terutama akibat makan berlebihan. Maka, perlu diet seimbang dan perubahan perilaku makan,” ujar dr. Aryono.
Penanganan dini penting dilakukan, karena obesitas anak cenderung berlanjut hingga usia dewasa dan berisiko pada beragam penyakit. (jie)