“Traveling”, Peralatan Bayi tetap Harus Higienis dengan Sterilisasi
traveling_sterilizer_portabel

“Traveling”, Peralatan Bayi tetap Harus Higienis dengan Sterilisasi

Liburan Natal dan Tahun Baru sudah memanggil-manggil. Bagi keluarga yang punya anak kecil, traveling memunculkan tantangan sendiri, mengingat si kecil masih rentan terkena berbagai penyakit. Infeksi bakteri, jamur dan virus bisa saja menjangkiti anak. Peralatan makan, pakaian, hingga mainan si kecil tetap harus higienis.

Selain dicuci dengan air dan sabun, perlengkapan bayi sebaiknya juga disteril, agar lebih higienis. Terlebih saat traveling, kita tidak bisa memastikan bahwa air yang kita gunakan untuk mencuci benar-benar bersih. “Sterilisasi bisa membunuh mikroorganisme penyebab infeksi. Sangat penting untuk mensterilkan perlengkapan bayi, termasuk mainan dan gunting kukunya,” tutur dr. Andina Christinawati Rahardjo, Sp.A, MKes.

Baca juga: Liburan Seru Tanpa Mabuk Perjalanan

Sterilisasi bisa dilakukan dengan beberapa cara. Antara lain menggunakan air mendidih, panas, hingga sinar UV. “Hingga anak berusia satu tahun, sebaiknya lakukan sterilisasi minimal satu kali dalam sehari,” ujar dr. Andina, dalam peluncuran Mahaton Baby Max UV Portable Sterilizer di IMBEX 2019 di Jakarta, beberapa waktu lalu. Ini karena sebelum 1 tahun, daya tahan tubuh bayi belum optimal sehingga lebih berisiko terkena infeksi.Yang terpenting, jangan biarkan botol susu, peralatan makan, mainan, dan pakaian bayi yang kotor menumpuk. “Jangan menunda pencucian. Kalau bisa, cuci sesegera mungkin. Setelah itu, sterilisasi boleh menunggu, sekalian beberapa item,” lanjutnya.

Melakukan sterilizer sudah menjadi kebiasaan Tya Ariestya agar peralatan dan perlengkapan kedua buah hatinya senantiasa higienis. Bahkan dulu, ia rela membawa sterilizer berukuran besar saat traveling bersama anak-anak. Ia sangat bersyukur akhirnya tersedia sterilizer berukuran kecil, yang praktis dibawa traveling.

Baca juga: 7 Jurus Anti-Sembelit saat Liburan

“Sterilizer itu sudah jadi teman hidupku. Apapun yang aku cuci, aku masukkan ke sterilizer,” ujar ibu dua anak ini. Tidak hanya peralatan anak-anak, tapi juga peralatan make up miliknya, ponsel, hingga jam tangan. Di mobilnya, selalu tersedia sterilizer portabel.

Putra bungsunya, Muhammad Kalundra Ratinggang kini berusia 7 bulan, dan sudah mendapat MPASI (makanan pendamping ASI) dan air. “Kalau sedang traveling, repot kalau harus masak air. Jadi, air mineral aku sterilkan dengan sterilizer,” ujar aktris yang juga pemegang sabuk hitam taekwondo ini. Demikain pula untuk teether; seberapapun tya berusaha, teether si bungsu tetap saja jatuh. Bolak-balik merebus air untuk sterilisasi teether sangat merepotkan, “Aku tertolong banget dengan sterilizer.”

Baca juga: Tya Ariestya: "Infeksi Saluran Kemih Bikin Bobok Kalundra Stagnan"

Diare adalah salah satu yang sangat dikhawatirkan orang tua, termasuk Tya. Diare pada bayi bisa menyebabkan dehidrasi berat hingga bayi meninggal, dan diare kerap mengintai saat traveling. “Aku lindungi anak-anak dengan vaksin rotavirus. Tapi, percuma divaksin kalau kebersihan sehari-hari tidak dijaga,” ucapnya.

Ada anggapan, lingkungan yang terlalu steril justru bisa membuat anak gampang sakit karena daya tahan tubuhnya tidak terlatih. Ini betul, tapi bukan berarti sterilisasi tidak diperlukan. “Yang dimaksud dengan terlau steril adalah, ruang gerak anak dibatasi. Tidak boleh main di luar, tidak boleh kena kotor,” jelas dr. Andina.

Bebaskan anak mengeksplorasi lingkungan, termasuk bermain di tanah. “Prinsipnya, jaga kebersihan. Sehabis anak bermain apapun, jangan lupa cuci tangan. Barang-barang pun hrus dipastikan bersih,” papar dr. Andina. (nid)

___________________________________________

Ilustrasi: Background photo created by freepik - www.freepik.com