Stimulasi untuk Si Kecil

  Stimulasi untuk Si Kecil

Tumbuh kembang bayi sangat cepat. Pertumbuhannya tampak nyata dalam hitungan bulan. Usia dibawah 6 bulan, bayi belajar memaksimalkan fungsi jemari dan mengidentifikasi lingkungannya. Ia  akan senang memegang benda-benda di sekelilingnya dan memasukkan ke mulut. “Itu bagian dari proses identifikasi benda, karena fungsi matanya belum sempurna,” papar dr. Herbowo Soetomenggolo, Sp.A(K) dari RS. Hermina Jatinegara, Jakarta.

Selain mengambil, anak menggenggam, memukul dan memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain. Fungsi mata makin sempurna, sehingga bisa mengidentifikasi orang-orang di sekitarnya. Menginjak usia 7 bulan, anak mulai mengeksplorasi diri dan bergerak untuk mencapai suatu titik tertentu. Mulai bisa telungkup, bahkan merangkak. Pada titik ini, stimulasi yang tepat perlu diberikan.

“Saat bayi mulai merangkak, duduk dan berdiri, perlu stimulasi untuk motorik kasar. Taruh anak di tempat yang ia bisa berpegangan, agar bisa mengangkat badan untuk berdiri. Bayi akan menggeser badannya dan latihan berjalan,” ujar dr. Herbowo.

Pengawasan perlu  untuk memastikan si kecil tidak jatuh atau terantuk benda keras. Jangan biarkan ia sendirian di ruangan terbuka. Karena kemampuan menggenggam makin mahir, beri kesempatan untuk makan sendiri. Terapkan metode baby led weaning (BLW), yakni metode di mana ibu memberi kebabasan untuk memilih dan menyantap sendiri makanannya.

“Yang tak kalah penting,i aspek sosial harus bagus. Orangtua perlu lebih sering mengajak bicara. “Stimulasi harus dua arah. Anak jangan dibiarkan bermain sendiri,” tutut  dr. Herbowo.  (jie)