Vegetarian Rentan Mengalami Kekurangan Vitamin B12 | OTC Digest

Vegetarian Rentan Mengalami Kekurangan Vitamin B12

Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan penyakit saraf (neuropati) dan masalah psikologis.  Dan bila dibiarkan tidak tertangani akan menyebabkan kerusakan yang permanen.

Vitamin B12 dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah, menjaga kesehatan sistem saraf dan sintesa DNA. Secara alamiah, vitamin B12 banyak terkadung di ikan, daging, telur dan produk susu.

Menurut dr. Donald Hensrud, Direktur the Mayo Clinic’s Healty Living Program, mereka yang menerapkan gaya hidup vegetarian dengan ketat berisiko tinggi mengalami kekurangan vitamin B12, jika tidak diimbangi dengan konsumsi suplemen vitamin B12.

Lansia juga tergolong kelompok risiko tinggi. Secara alamiah mereka mengalami penurunan sekresi asam hidroklorik di lambung, yang membuatnya sulit untuk menyerap vitamin B12.

Kekurangan vitamin B12, tambah dr. Hensrud, menyebabkan beragam keluhan, seperti kelelahan, lemah, konstipasi (sembelit), kehilangan nafsu makan dan berat badan berkurang.

Gejala lain seperti depresi, kebingungan, demensia, kemampuan mengingat yang buruk, dan nyeri di lidah/mulut.

Kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan anemia yang disebut anemia megaloblastik, yang juga dapat disebabkan oleh kekurangan asam folat (vitamin B9. “Jika seseorang terdeteksi pada tes darah menderita anemia, kadar kedua vitamin tersebut harus diperiksa,” tambah dr. Hensrud, dilansir dari nytimes.com.

Namun, gejala neurologis akibat kekurangan vitamin B12 dapat terjadi tanpa anemia. Perawatan dini sangat penting untuk menghindari kerusakan yang berpotensi ireversibel (permanen).

Mereka yang juga rentan terhadap kekurangan B12 adalah penderita gangguan pencernaan, seperti akibat penyakit celiac atau penyakit Crohn; mereka yang telah mengalami penurunan berat badan atau pernah menjalani operasi usus; dan mereka yang menggunakan obat diabetes (metformin). (jie)