Wajib menyikat gigi dua kali sehari. Terutama di malam hari sebelum tidur, karena air liur sebagai pertahanan alami, berkurang saat kita tidur. | OTC Digest
bahaya_tidak_sikat_gigi_malam

Tidak Sikat Gigi Malam, Bahayanya Dobel

“Tidak sikat gigi di malam hari lebih berbahaya daripada tidak sikat gigi di pagi hari,” ungkap drg. Sri Angky Soekanto, Ph.D, PBO. Tujuan kita menyikat gigi adalah untuk menghilangkan plak dan sisa-sisa makanan di permukaan gigi. Bila kita alpa menyikat gigi sebelum tidur malam, tentu kuman akan berpesta pora menikmati sisa makanan yang masuk ke mulut kita sejak pagi. “Saat tidur, produksi air liur berkurang, sehingga kuman lebih mudah berkembang biak,” imbuhnya.

Air liur (saliva) adalah salah satu pertahanan alami mulut. Air liur membilas gula di rongga mulut setelah kita makan/minum, menghambat pertumbuhan bakteri, menetralkan produksi asam dan mengontrol derajat keasaman plak, melakukan remineralisasi enamel gigi dengan kalsium dan fosfat, serta turut memperbaiki jaringan di rongga mulut.

Saat tidur, secara alamiah produksi air liur berkurang. Bukan tanpa alasan; bila air liur yang dikeluarkan tetap sebanyak di siang hari, maka kita akan terlalu sering menelan saat tidur. Tidur akan jadi terganggu, dan ada risiko tersedak. Selain itu, kita tidak berbicara dan mengunyah saat tidur, sedangkan keduanya termasuk hal yang merangsang keluarnya air liur.

Karena pertahanan alami kita berkurang saat tidur, maka tak bisa ditawar, kita harus tidur dalam kondisi gigi dan mulut bersih, tidak ada sisa makanan. “Selama kuman tidak kena sisa makanan, tidak masalah,” tegas drg. Angky. Lalai menyikat gigi di malam hari, bisa-bisa besoknya gusi langsung terasa nyut-nyutan.

Tentu, pagi hari setelah sarapan pun harus sikat gigi. Menyikat gigi dua kali sehari adalah cara paling minimal untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Semua orang sudah tahu hal ini, tapi praktiknya sungguh menyedihkan. Temuan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mendapati, hanya 2,8% masyarakat Indonesia yang menyikat gigi di pagi dan malam hari. Tidak heran bila angka gigi berlubang dan penyakit gusi di Indonesia tak kunjung turun.

Menyikat gigi pun tidak asal-asalan. Durasinya minimal 2 menit. “Sikatlah gigi dengan detil, satu per satu gigi; bukan hanya per area,” tandas drg. Angky. Lebih baik lagi bila setelah sikat gigi, dilanjutkan dengan dental flossing dan berkumur dengan mouthwash. (nid)

_________________________________

Ilustrasi: Designed by Nensuria