Suplemen Pengganti Buah & Sayur | OTC Digest

Suplemen Pengganti Buah & Sayur

Buah dan sayur adalah makanan menyehatkan. Ini semua orang sudah tahu. Tapi ternyata untuk bisa menyatap buah dan sayur dalam jumlah cukup tiap hari bukan perkara gampang. Bagaimana caranya agar asupan buah dan sayur harian tercukupi?

Perubahan pola hidup di era modern, ternyata memunculkan penyakit berbahaya seperti kanker, jantung dan diabetes. “Saat ini, tren kesehatan bergeser dari risiko tradisional (malnutrisi dan kebersihan sanitasi) ke modern (berat badan berlebih / overweigt, diabetes dan tinggi kolesterol). Ini karena perubahan gaya hidup dan lingkungan kerja,” kata Dr. dr. Johanes Chandrawinata, MND, SpGK, ahli gizi dari RS Melinda Hospital, Bandung.

Banyak orang mengesampingkan kesehatan seperti makan tidak teratur, jarang olahraga dan kurang mengosumsi makanan sehat. Data BPS (2004) menyebutkan, 60,4% orang Indonesia kurang mengosumsi buah. Akibatnya, timbul  konstipasi. Sistem pencernaan yang tidak sehat, bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang serius.

Buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral. Menyantapnya akan meningkatkan imunitas tubuh melawan penyakit. Kandungan pigmen karo-tenoid yang terdapat pada sayur dan buah seperti wortel, brokoli, tomat, kiwi dan lain-lain, merupakan antioksidan yang kuat untuk menyerap senyawa-senyawa berbahaya di dalam tubuh.

Manfat dari buah dan sayur bisa terlihat dari warnanya. Warna buah dan sayur ternyata menunjukkan informasi kandungan nutrisinya. Buah berwarna merah mengindikasikan kandungan antosianin dan likopen, yang dapat mencegah infeksi dan kanker. Buah berwarna kuning kaya betakaroten, yang dapat menghambat proses penuaan dan meremajakan sel-sel tubuh.

“Sayur dan buah umumnya juga rendah kalori. Beberapa penelitian melaporkan, rutin mengosumsi sayur dan buah mampu menurunkan angka kejadian penyakit kardiovaskuler,” kata dr. Johanes.

 

Suplemen Praktis

Untuk mengimbangi lifestyle modern, konsumsi sayur dan buah menjadi penting. “Anjuran  mengosumsi sayur dan buah, sedikitnya 5 porsi setiap hari. Dan agar mendapatkan beberapa manfaat dari kandungannya, warna buah harus divariasikan,” tambah dr. Johanes.

Kini, mengosumsi sayur dan buah 5 porsi sehari, bisa diperoleh dari jus yang sudah dikemas rapi untuk memenuhi pola makan sehat. Jus bisa dijadikan alternatif, sebagai suplemen. Jus yang sehat adalah yang mengandung nutrisi tinggi (vitamin dan antioksidan), tidak mengandung bahan pengawet, zat pewarna, dan pemanis buatan.

“Pilih jus yang tinggi serat, hingga mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Dari penelitian yang pernah dilakukan, serat mampu menurunkan terjadinya risiko penyakit jantung koroner,” tutup dr. Johanes.   (jie)