Risiko Medis Akibat Kurang Tidur | OTC Digest

Risiko Medis Akibat Kurang Tidur

Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu mengumumkan setidaknya 90 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia dalam proses pemilu kali ini akibat kelelahan. Kondisi kelelahan fisik dan mental yang ekstrim tidak bisa dianggap enteng.

Banyak dampak buruk yang akan dialami oleh mereka yang kurang tidur dan kelelahan, salah satu yang teringan yang akan terjadi adalah perubahan mood dan berkurangnya kemampuan untuk fokus pada suatu pekerjaan.

Ada dua macam kelelahan: fisik dan mental. Kelelahan fisik menyebabkan seseorang tidak mampu melakukan pekerjaan yang biasa mereka lakukan, bahkan aktivitas ringan, seperti naik tangga. Sementara kelelahan mental jika seseorang mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi. Kurang tidur menyebabkan, baik lelah fisik dan mental.

Dilansir dari laman nhs.uk, jika kondisi kurang tidur berlangsung terus menerus, berisiko menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti obesitas, diabetes, bahkan serangan jantung yang mengancam jiwa.

Berapa jam waktu tidur yang dibutuhkan?

The National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI) merekomendasikan waktu tidur antara 7-8 jam sehari - beberapa orang butuh lebih dan yang lainnya mungkin kurang. Yang lebih penting adalah mengetahui berapa lama kita butuh tidur dan bagaimana mencapainya.   

Ada pemahaman umum bahwa jika kita bangun tidur justru merasa capek, dan mencuri-curi waktu untuk bisa memejamkan mata sebentar di waktu kerja, berarti kita tidak cukup tidur /kualitas tidur buruk.

Banyak hal bisa menyebabkan kualitas tidur yang buruk, termasuk kondisi medis yang disebut sleep apnoea (ngorok yang disertai henti napas sesaat). Namun sebagian besar disebabkan oleh kebiasaan tidur, seperti terbiasa tidur larut malam.

Apa yang terjadi jika tidak tidur?

Jika kurang tidur hanya terjadi satu malam, biasanya hanya muncul kelelahan (fatigue), perubahan mood menjadi gampang marah dan penurunan kemampuan konsentrasi, yang tidak berbahaya bagi kesehatan.

Tetapi jika itu terjadi beberapa malam, gangguan mental menjadi lebih serius. Otak seperti tersaput kabut, membuat semakin sulit konsentrasi dan mengambil keputusan. Anda akan mulai merasakan penurunan kemampuan kerja, mungkin tertidur di waktu kerja. Risiko kecelakaan di rumah, tempat kerja atau dalam perjalanan meningkat.

Bila terus berlangsung, kurang tidur mampu mempengaruhi kesehatan secara umum, dan membuat Anda rentan pada kondisi medis tertentu seperti, obesitas, diabetes, hipertensi, dan serangan jantung.

Meningkatkan kualitas tidur

Kualitas tidur yang baik sangat penting agar kita bisa terbangun dengan segar di pagi hari. Dilansir dari medicalnewstoday.com, beberapa hal berikut dapat Anda lakukan :

  1. Usahakan untuk pergi tidur dan bangun di waktu yang sama tiap hari, termasuk di hari libur.
  2. Sesuaikan suhu kamar. Kondisi ruangan yang sejuk atau dingin lebih direkomendasikan. The National Sleep Foundation merekomendasikan suhu antara 60 - 67°F (15,5 – 19,4°C).
  3. Pastikan keadaan ruangan gelap dan sunyi.
  4. Matikan TV atau layar gawai Anda minimal satu jam sebelum tidur. Paparan sinar gawai dan TV mampu menstimulasi aktivitas otak, yang akan mempengaruhi kualitas tidur Anda.
  5. Hindari makan 90 menit atau 2 jam sebelum tidur.
  6. Hindari berolahraga minimal 1 jam sebelum tidur. Setelah berolahraga, metabolisme akan meningkat dan membuat tubuh segar.
  7. Pertahankan konsistensi rutinitas tidur. Mandi dengan air hangat, atau mendengarkan musik dapat membantu mengurangi stres pikiran sebelum tidur. (jie)