Risiko Kesehatan yang Mengintai Generasi ‘O’ | OTC Digest
gen O_banyak makan_diabet

Risiko Kesehatan yang Mengintai Generasi ‘O’

Makan berlebihan, terlalu banyak bekerja, dan merasa kewalahan dengan rutinitas sehari-hari. Inilah gaya hidup yang menjangkiti kaum muda sekarang. Tak ayal, mereka dijuluki generasi O (overeating, overworking, overwhelmed).

Penelitian yang dilakukan oleh Sun Life Financial menemukan, 51% usia produktif di Asia tidak berolahraga secara teratur. sebanyak 34% tidur <6 jam, dan 32% tidak menerapkan pola makan sehat. “Kendala umumnya, 44% menjawab karena tuntutan pekerjaan yang begitu tinggi, sehingga tidak sempat berolahraga,” ungkap Sherly Ge, Chief Marketing Officer Sun Life Financial Indonesia.

Kendala kedua, banyaknya distraksi. “Sudah bawa perlengkapan gym, eh ada yang ngajak nobar (nonton bareng) promo. Akhirnya kita cuma jadi donatur buat gym,” lanjut Sherly. Atau kita sudah membawa bekal makanan sehat dari rumah, eh ada yang ulang tahun dan mentraktir makan di restoran. Upaya makan sehat pun bubar.

Baca juga: Bahayanya Duduk, Sama dengan Merokok

Penelitian tersebut dilakukan di 8 negara Asia (termasuk Indonesia), dengan jumlah responden 600 orang. Usia responden berkisar 17-49 tahun, dengan komposisi 52% laki-laki dan 48% perempuan. Hasil ini dipaparkan dalam diskusi yang diselenggarakan Sun Life Financial di Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Penyakit akibat kurang bergerak menyebabkan 3,2 juta kematian per tahun,” ungkap dr. Grace Joselini, dokter Tim Nasional Sepakbola Wanita Asian Games 2018. Kurang bergerak, banyak makan, dan stres, merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke. “Satu faktor risiko saja sudah meningkatkan risiko. Makin banyak faktor risiko, makin besar pula risikokita terhadap penyakit tidak menular,” imbuhnya.

Tak bisa dipungkiri, pesatnya perkembangan teknologi turut membentuk pola hidup generasi O. Begitu banyak pilihan makanan lezat, yang bisa dipesan dan diantar ke hadapan kita, hanya dengan menyentuh layar gawai.

Foto-foto teman yang berlibur ke destinasi impian, memicu banyak anak muda untuk lebih giat lagi menghasilkan uang. Tentu saja, ini hal yang positif. Tapi kadang, hingga memaksakan diri. “Kalau bisa bekerja seharian sampai lembur, terus dikerjakan. Lama-lama tepar, sakit. Kita lupa bahwa kesehatan itu penting,” ujar pengamat gaya hidup Dwi Sutarjantono.

Baca juga: Dua Menit yang Memperpanjang Usia

Agar tidak menjadi generasi O, kita bisa memanfaatkan gawai untuk memulai pola hidup yang lebih baik. Ada banyak aplikasi untuk tuntunan pola makan sehat beserta resepnya, misalnya Zipongo. Aplikasi untuk panduan olahraga dan pencatatan aktivitas fisik harian pun tak terhingga jumlahnya, silakan dipilih yang paling sesuai dengan kebutuhan. Bahkan, aplikasi untuk membantu mengelola stres dan kecemasan pun banyak pilihannya.

Keinginan untuk eksis di media sosial pun bisa dioptimalkan! Misalnya mengunggah foto saat berolahraga atau memasak makanan sehat. Ini bisa memacu semangat untuk memulai hidup yang lebih sehat. Tentu, lanjutkan terus ya, jangan cuma beberapa bulan sekadar untuk unggahan di media sosial.

Harus kita ingat, kesehatan adalah yang paling penting untuk bisa melakukan segala hal. Percuma punya banyak uang dan karir yang bagus, tapi tidak sehat. “Sebelum memikirkan liburan atau kondisi keuangan, sehat saja dulu. Itu adalah modal utama kita. Lebih baik mulai sekarang,” tandas dr. Grace. (nid)

_________________________________

Ilustrasi: Designed by Vectorpocket