Remaja Perlu Tidur 9 Jam | OTC Digest

Remaja Perlu Tidur 9 Jam

Berapa jam anak Anda tidur setiap malam? Organisasi nirlaba di Amerika Serikat (AS) National Sleep Foundationdan organsisasi lainnya merekomendasikan remaja untuk tidur selama 9 jam. Namun penelitian selama 20 tahun (1991-2012) yang melibatkan 270.000 remaja di AS menunjukkan, makin sedikit remaja yang tidur >7 jam/malam. Tampaknya sepele, tapi dampaknya ternyata begitu besar.

Kelelahan pada masa kanak-kanak dapat menjadi prediksi perilaku berisiko di masa mendatang. Antara lain penyalahgunaan obat, perilaku seksual berisiko, serta konsumsi alkohol dan masalah lain yang terkait alkohol. Masalah alkohol mencakup mabuk berat, mengemudi di bawah pengaruh alkohol sehingga berisiko mengalami kecelakaan, dan melakukan hubungan seksual berisiko sehingga berisiko terhadap penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak direncanakan. Ini berdasarkan survei berskala nasional yang melibatkan 6.500 remaja sepanjang 1994-1995, 1996 dan 2001-2002.

Lamanya waktu tidur pada remaja juga berpengaruh pada kesehatan fisik. Studi yang dipublikasi di jurnal Sleep menemukan, resistensi insulin yang lebih tinggi berhubungan dengan durasi tidur yang lebih pendek. Resistensi insulin dapat berujung pada diabetes mellitus di masa depan. Tambahan ekstra 1 jam pada remaja yang biasanya tidur selama 6 jam memperbaiki resistensi insulin hingga 9%.

Adapun riset dari Penn Statemenunjukkan, pola tidur remaja memengaruhi pola makan mereka. Sebuah penelitian menganalisa kebiasaan tidur pada 342 remaja, dan ditemukan rerata 7 jam/malam. Namun ketika waktu tidur berkurang atau bertambah 1 jam, per hari mereka cenderung makan 201 kalori lebih banyak, mengonsumsi >6 gram lemak lebih banyak dan 32 gr karbohidrat lebih banyak, ngemil di malam hari sekolah 60%lebih banyak, dan ngemil di malam akhir pekan hingga 100%.

Memang, remaja dianjurkan untuk tidur sekitar 9 jam. Namun pola tidur tidak kalah penting. “Mungkin lebih penting memiliki pola tidur yang teratur ketimbang tidur lebih banyak di satu hari, lalu kurang tidur di hari lain,” ujar Fan He, M.S, ketua penulis pada riset yang dilakukan Penn State. Orangtua hendaknya lebih memperhatikan pola tidur anak. Bicaralah dengan mereka; bukan hanya tentang nilai dan aktivitas, tapi juga pola tidur. (nid)