Operasi Lambung Bisa Membuat yang Obesitas menjadi Langsing | OTC Digest

Operasi Lambung Bisa Membuat yang Obesitas menjadi Langsing

Operasi lambung bisa membuat mereka yang obesitas (kegemukan) menjadi langsing dan sehat. Pembedahan obesitas merupakan terapi yang terbukti efektif, pada mereka dengan BMI > 40 kg/m².  Disebut obesitas jika body mass index / BMI >25. Obesitas derajat 1 BMI-nya 25-29,9. Derajat 2 BMI 30-39,9, derajat 3 atau morbid/severe obesity bila BMI >40.

Pembedahan dapat memperpanjang hidup, sekaligus mengatasi penyakit yang berhubungan dengan obesitas, seperti diabetes. Secara statistik, pria usia 21 tahun dengan obesitas derajat 3, usia harapan hidup berkurang 12 tahun, dan pada wanita berkurang 9 tahun. Banyak penderita obesitas tidak bisa hidup sampai usia 50 tahun, karena penyakit-penyakit penyerta. Bagi penderita obesitas derajat 3, perubahan pola makan dan obat saja tidak efektif; keberhasilan hanya 1-3%. Perlu langkah drastis. 

“Orang susah menurunkan berat badan 4kg. Bayangkan, kalau berat badan harus turun 50 kg,” papar dr. Peter Ian Limas, SpB-KBD, dari RS. Gading Pluit, Jakarta.

Ada operasi adjustable gastric banding; memasang “karet pengikat” di ujung lambung, sehingga makanan yang masuk sedikit dan pasien menjadi gampang kenyang. Karet dapat dilepas sewaktu-waktu. Pasien harus ekstra ketat diet agar tekanan pada karet tidak melonggar. Perlu operasi lagi untuk mengencangkannya kembali.

Metode lain gastric bypass. Kata dr. Peter, “Dimodifikasi sedemikain rupa sehingga makanan masuk kantung kecil, langsung ke usus halus. Makanan tidak banyak diserap, tapi langsung dibuang.” Ada sleeve gastrectomy atau potong lambung. Bagian lambung yang menggelembung dibuang, hingga lambung menjadi lurus, langsing, seperti usus. “Dibuang 70-80% bagian, hingga banyak hormon lapar ikut terbuang,” ujar dr. Peter. “

Akibatnya, makan sedikit sudah kenyang, dan ini bersifat permanen. Pasien perlu adaptasi pada makanan.  Penurunan berat badan bisa 55-85% dari kelebihan berat badan. Dalam 12 minggu pertama, berat badan bisa turun 21 kg. Pasien tetap harus diet dan olahraga untuk mencapai berat badan ideal.

“Berat badan 130 kg, perlu turun sekitar 60 kg. Dengan operasi bisa turun 40 kg. Turun ke batas normal, perlu diet dan olahraga,” ujar dr. Peter. “Operasi akan mendorong pasien hidup sehat, karena pola makan otomatis berubah.”

Manfaat tambahan, pasien gastric bypass yang sudah menggunakan insulin untuk terapi  diabetes bisa lepas insulin. Ini karena efektivitas hormon-hormon jadi lebih baik. (jie)


Ilustrasi: Tumisu from Pixabay