Mengenal Jenis Insulin Pada Terapi Diabetes | OTC Digest

Mengenal Jenis Insulin Pada Terapi Diabetes

Diabetes merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin (diabetes tipe 1), atau tubuh tidak bisa menggunakan insulin yang diproduksi (diabetes tipe 2).

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh sel β pankreas, yang berperan untuk mengatur keseimbangan gula (glukosa) dalam darah. Insulin menyebabkan sel-sel tubuh dapat menyerap gula yang beredar di darah untuk disimpan di glikogen di hati dan otot, dan kemudian digunakan sebagai sumber energi.

Terapi insulin digunakan sebagai pengobatan diabetes, utamanya pada diabetes melitus tipe 1 (DM1). Penderita DM1 bergantung pada pasokan insulin dari luar untuk mengatur kadar gula darah.

“Secara natural tubuh memiliki dua mekanisme pengeluaran insulin. Insulin basal yang bekerja selama 24 jam, berperan menjaga kadar gula darah saat puasa (sebelum makan). Dan, insulin prandial yang dikeluarkan untuk menormalkan gula darah setelah makan,” terang dr. Mochamad Pasha, SpPD, dari RS Pusat Pertamina, Jakarta.     

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lebovitz H, dalam jurnal Diabetes Review (1999) dikatakan terjadi penurunan fungsi sel β pankreas seiring perjalanan penyakit diabetes melitus. “Bahkan di sana disebutkan, 2 tahun sebelum seseorang terdiagnosa diabetes (DM2) fungsi sel β pankreasnya berkurang hingga 50%. Dengan berjalannya waktu akan terjadi kekurangan hormon insulin absolut,” terang dr. Pasha dalam seminar Insulin Generasi Baru, Harapan Baru Bagi Penyandang Diabetes, di Jakarta (13/11/2018).

Terapi insulin pada diabetes menggunakan bebarapa jenis insulin. Berdasarkan lama kerjanya insulin dibagi menjadi:

  • Insulin kerja pendek (insulin manusia). Lama kerja antara 6-8 jam yang langsung bereaksi dalam 30-45 menit setelah beredar dalam darah. Memiliki efek puncak dalam 2-4 jam.
  • Insulin kerja cepat (insulin analog). Langsung bekerja dalam 5-15 menit setelah disuntikkan. Lama kerja antara 4-6 jam. Insulin ini bisa diberikan 30 menit sebelum atau sesudah makan.
  • Insulin kerja menengah (insulin manusia). Lama kerja 8-12 jam. Insulin jenis ini lebih lambat diserap oleh tubuh dan digunakan untuk mengendalikan kadar gula darah saat tidak makan atau puasa.
  • Insulin kerja panjang (insulin analog). Memiliki lama kerja 12-24 jam. Insulin jenis ini paling lambat diserap tubuh. Bertujuan mengendalikan gula darah puasa. Umumnya dipakai sekali (sebelum tidur malam) atau dua kali (pagi dan malam hari).

Lokasi penyuntikan insulin tidak bisa disembarang bagian tubuh. Area-area yang dianjurkan yakni di lengan, paha, perut (sekitar pusar), pantat, dan pinggang belakang. “Cubit kulit, kemudian suntik, tahan hingga hitungan ke 10. Jangan lepaskan cubitan sebelum jarum ditarik dari kulit,” terang dr. Pasha.

Penyimpanan insulin

Penting pula memperhatikan penyimpanan insulin untuk tidak merusak kandungan insulin.

  • Sebelum dibuka. Simpan pada suhu 2-8°C. Jangan masukkan freezer, dan hindari dari paparan sinar matahari langsung.
  • Setelah dibuka. Dapat disimpan pada suhu <30°C, terhindar dari cahaya, tidak disimpan dalam freezer. Maksimum penyimpanan 4 minggu. (jie)