Mencegah Perut Kembung Saat Lebaran | OTC Digest

Mencegah Perut Kembung Saat Lebaran

Dalam hitungan hari umat Muslim akan merayakan lebaran. Makanan berlimpah di rumah, opor ayam, sambal goreng ati, ketupat sayur dan masih banyak lagi. Makan terburu-buru, makanan berlemak atau terlalu manis, dapat meningkatkan produksi gas di usus sehingga perut terasa kembung dan begah. Dapat diatasi dengan aneka herbal.

Kembung (flatulensi) merupakan tanda ada peningkatan gas di lambung. Ada sedikit udara dalam usus adalah normal, setiap hari tubuh memroduksi 0,5 -1,5 liter gas di perut.

Kembung bisa karena bermacam hal, seperti masuk angin (aerophagia), kelebihan gas sisa metabolisme makanan, atau kelainan sistem pencernaan, sampai stres.

Pada banyak kasus, perut kembung disebabkan pola makan yang  buruk. Makan terburu-buru menyebabkan produksi gas di usus lebih banyak. Jenis makanan/ minuman seperti soda, kopi, durian, kol, bawang dan makanan terlalu berlemak atau terlalu manis, juga dapat menyebabkan peningkatan produksi gas.

Gas yang sebagian besar adalah nitrogen, akan dikeluarkan lewat sendawa atau kentut. Saat tekanan gas di usus lebih tinggi dari tekanan dalam darah, gas  masuk pada saluran darah di dinding usus. Sesampai di saluran napas, akan dikeluarkan lewat paru-paru. Jika seseorang menahan kentut di siang hari, secara otomatis akan dilepaskan saat tidur, ketika tubuh rileks.

Banyak cara untuk mencegah/mengatasi kembung. Menurut Roberta Lee, MD penulis buku The Super Stess Solution, pertama redakan stres dengan rileksasi atau olahraga. Kemudian, "Tambahkan makanan atau minuman yang mengandung bakteri baik ke dalam menu harian Anda, misalnya yogurt dan kefir. Hindari makan sambil berdiri atau sambil menelepon dan main komputer," saran Lee. 

Bisa juga diatasi dengan mengonsumsi herbal peluruh kentut, yakni jahe merah (Zingiber Officinale Rosch Rhizome). “Lebih baik jika dipadukan dengan adas dan kunyit. Adas memiliki minyak atsiri yang memancing pengeluaran gas. Kunyit memperbaiki pencernaan dan mengurangi asam lambung,” ujar Ir. Heri Jumantoro, praktisi herbal.

Jahe merah merupakan herba yang memiliki efek gastroprotektif dan mengatasi mual. “Efek jahe adalah melebarkan pembuluh darah. Kemampuan gerak darah yang lebih baik, akan mempercepat penyembuhan. Jahe merah lebih sering digunakan dibanding jahe biasa, karena ketika diekstrak ampasnya lebih sedikit, sehingga ekstraknya lebih banyak,” tambah Heri.  

Tambahkan dengan madu. Selain sebagai pemanis, madu bermanfaat sebagai antiradang usus. Mineral dalam madu dapat mengurangi derajat keasaman dan membantu mencegah perdarahan lambung. Madu juga berguna untuk menormalkan fungsi organ dan menyegarkan kerja saraf. (jie)