Memangkas Faktor Risiko Dimensia | OTC Digest

Memangkas Faktor Risiko Dimensia

Di dunia, ditengarai ada sekitar 47 juta orang dengan dimensia (kepikunan). Jumlah ini diperkirakan akan naik menjadi 66 juta pada 2030 dan 115 juta pada 2050. Laporan Komisi Pencegahan dan Perawatan Dimensia Lancet yang pertama menyebutkan, satu dari tiga kasus dimensia bisa dicegah. Laporan tersebut menemukan, 35% kasus dimensia berhubungan dengan faktor risiko yang bisa dihindari. Ini dimulai sejak masa kanak-kanak.

Meningkatkan pendidikan di usia dini serta mengatasi masalah hilangnya pendengaran, hipertensi dan obesitas di tahap kehidupan madya, bisa menurunkan insiden dimensia hingga 20%. Di usia tua, insiden dimensia bisa dikurangi lagi 15% dengan berhenti merokok, meningkatkan aktivitas fisik, meningkatkan kontak sosial dan mengelola diabetes. Efek ini lebih besar ketimbang obat-obatan eksperimental terbaru.

Komisi ini juga menemukan bahwa intervensi non farmakologi (bukan obat) berperan penting dalam pengobatan, terutama dalam mengatasi agitasi dan agresi. Kedua persoalan ini biasa diatasi dengan obat antipsikotik, tapi efek sampingnya cukup mengkhawatirkan. Antara lain meningkatnya risiko kematian, gangguan jantung dan pembuluh darah dan infeksi, serta kantuk berlebihan.

Menarik bahwa intervensi psikologis, sosial dan lingkungan seperti kontak sosial dan aktivitas, menunjukkan dampak lebih baik, dalam mengatasi agitasi dan agresi terkait dimensia, dibandingkan obat antipsikotik. Juga ditemukan, latihan dan terapi stimulasi kognitif kelompok memberi manfaat kognisi. Temuan ini menunjukkan pentingnya pendidikan sejak dini, bagi fungsi otak. Ini dapat mengatasi berbagai gangguan, yang berhubungan dengan munculnya dimensia di masa mendatang.

Bila memiliki orangtua dimensia, jangan biarkan berdiam diri di rumah. Ajak mereka ngobrol, libatkan dalam interaksi dan aktivitas sosial. (nid)