Mana Yang Lebih Cepat Turunkan Berat Badan? Diet atau Olahraga? | OTC Digest

Mana Yang Lebih Cepat Turunkan Berat Badan? Diet atau Olahraga?

Saat berada di pusat kebugaran, kadang Anda melihat -bahkan mungkin Anda termasuk golongan ini- seseorang jalan di treatmill lebih dari 1 jam. Tujuannya agar bisa membakar lebih dari 300 kalori. Banyak cara dilakukan untuk memiliki berat tubuh ideal; olahraga gila-gilaan atau diet ketat.

Sebenarnya mana yang lebih cepat menyusutkan lingkar perut? Pergi ke gym empat kali seminggu atau hanya makan salad untuk makan siang?

Philip Stanforth, seorang profesor di bidang ilmu olahraga di University of Texas dan executive director dari Fitness Institute of Texas memiliki jawaban yang mengejutkan. “Banyak hasil riset cenderung menunjukkan bahwa diet lebih berperan menurunkan berat badan, dibanding olahraga,” katanya.

Pasalnya, olah fisik membutuhkan konsistensi waktu dan usaha. Dan memerlukan waktu lebih lama untuk menampakkan hasilnya. Juga membakar lebih sedikit kalori dari yang orang banyak pikirkan.

Dibandingkan, jika memangkas beberapa makanan tinggi kalori, gula atau lemak kalori dalam porsi menu harian akan menampakkan hasil yang lebih nyata pada ukuran lingkar pinggang.

Stanforth memaparkan, “Anda harus berjalan 35 miles (56 km) untuk membakar 3500 kalori. Namun jika kita menilik pada makanan, camilan batangan (snicker bar) mengandung sekitar 500 kalori. Jauh lebih gampang untuk tidak menyantap camilan tersebut dibanding harus berjalan 8 km tiap hari.” Satu camilan batangan mengandung sekitar 220 kalori, tapi biasanya seseorang akan menyantap sekitar 2 snicker bar.

Dalam studi analisa dari 20 penelitian yang melibatkan lebih dari 3000 orang ditemukan bahwa diet tinggi protein dan konsumsi makanan rendah kalori memberi hasil lebih baik menurunkan berat badan dibanding olahraga. Studi ini dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition 2014.

Riset lain di tahun 2011 melihat hubungan antara massa lemak dan aktivitas fisik pada anak. Disimpulkan bahwa menjadi aktif bukanlah faktor kunci utama pada kondisi berat badan ideal anak.

Namun tetap, olahraga memainkan peran dalam proses jangka panjang. Dalam Journal of the Academy of Nutrition And Dietetics 2014 disarankan lakukan olahraga rutin pada mereka yang berhasil menurunkan berat badan.

Plus, olahraga memiliki manfaat lainnya, mulai dari meningkatkan mood, melindungi tubuh dari efek penuaan, sampai membantu melawan stres, ansietas dan depresi. Jangan lupakan membangun dan mempertahankan massa otot berarti juga tubuh akan mampu membakar lebih banyak kalori.

Jadi jika menurunkan berat badan termasuk dalam resolusi 2018 Anda, pertimbangkan mengubah pola makan. Dan jika tetap ingin memiliki berat badan ideal, berkeringatlah. (jie)