Listeria pada Melon, Tak Perlu "Parno" | OTC Digest
listeria_melon_cuci_kupas

Listeria pada Melon, Tak Perlu Paranoid

Kasus rockmelon yang terkontaminasi bakteri listeria (Listeria monocytogenes) masih menimbulkan kecemasan.  Di pasar-pasar, jamak terlihat tumpukan buah melon yang tidak terjual. Kekhawatiran ini berawal dari kasus meninggalnya empat orang dan belasan lainnya jatuh sakit setelah mengonsumsi rockmelon yang terkontaminasi listeria di Australia, awal Maret. Rockmelon (cantaloupe) adalah melon dengan daging buah berwarna oranye.

Dalam lamannya, Badan Karantina Kementrian Pertanian (Barantan Kementan) menyebutkan bahwa impor rockmelon dari Australia ke Indonesia telah resmi ditutup sejak 6 Maret 2018, menyusul ditetapkannya Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2017/KPTS/KR.040/3/2018.

"Buah melon yang beredar di pasaran saat ini murni buah lokal dari petani Indonesia. Kementan menjamin buah tersebut sehat dan aman dikonsumsi masyarakat," ujar Banun Harpini, Kepala Barantan Kementan yang diunggah dalam akun Twitter resmi Barantan Kementan (@Barantan_RI), pada Rabu (07/03/2018).

Baca juga: Waspada Bakteri pada Melon

Ia menambahkan, pada dasarnya buah rockmelon asal Negeri Kanguru belum pernah masuk ke Indonesia, sehingga tidak perlu panik atau resah. Berdasarkan data sistem informasi Badan Karantina Pertanian, tidak ada impor rockmelon asal Australia ke Indonesia sejak 2016 hingga saat ini.

Ada kekhawatiran, bisa saja rockmelon asal Austalia mendarat di Indonesia dari negara lain; mereka yang tinggal di wilayah perbatasan negara lebih waspada Terkait hal ini, Banun menulis, “Petugas karantina akan melakukan penolakan dan pemusnahan di tempat apabila dijumpai pemasukan buah melon ex impor ini yang masih melalui negara tetangga Singapura dan Malaysia”. Barantan menyarankan untuk terus mengonsumsi buah lokal Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

Kasus serupa pernah terjadi pada 2015. Kala itu, yang terkontaminasi adalah apel jenis Gala dan Granny Smith asal Amerika Serikat. Wajar bila kita khawatir soal buah yang terkontaminasi. Namun sebelum kita bertindak paranoid dan menghindari segala jenis buah, ada baiknya kita pelajari dulu ‘musuh’ yang bernama listeria ini.

Listeria monocytogenes adalah bakteri gram-positif, yang banyak terdapat di tanah. Bakteri ini menyebabkan makanan menjadi busuk dan beracun. Listeria bisa mengontaminasi berbagai jenis makanan; biasanya produk susu (susu mentah, susu yang diproses dengan pasteurisasi yang kurang baik, keju lunak, es krim), daging mentah yang difermentasi, ikan mentah, ikan asap, hingga buah dan sayur. Penularan bisa terjadi saat pengolahan hingga penyajian makanan.

Baca juga: Meningitis, Kenali Gejalanya

Pada buah dan sayur, kontaminasi listeria bisa berasal dari tanah, pupuk kandang, ataupun air untuk irigasi maupun untuk membersihkan produk tersebut. Menilai hal tersebut, maka kontaminasi listeria ada di permukaan buah/sayur, bukan terkandung di dalamnya. Maka sebenarnya, cukup mencuci buah dan sayur dengan air mengalir hingga benar-benar bersih.  Untuk melon dan apel, bisa sambil disikat.

Boleh saja merendam buah/sayur dengan pembersih khusus atau cuka, lalu bilas dengan air mengalir. Namun, produk pembersih tidak membunuh semua jenis bakteri, jadi jangan 100% hanya mengandalkannya. Setelah dicuci bersih, keringkanlah buah dan sayur, lalu simpan dengan baik di kulkas. Cucilah kembali sebelum memakannya. Buah berkulit seperti apel dan melon tetap harus dicuci dulu sebelum dikupas.

Jangan lupa, cuci selalu pisau, talenan dan peralatan masak/makan setelah digunakan. Bersihkan pula lemari es dan freezer secara teratur dengan larutan air+sedikit bleach. Ini untuk mencegah kontaminasi makanan di dalam kulkas, karena listeria tahan terhadap suhu rendah.

Untuk makanan yang dimasak lebih aman, karena listeria akan mati dengan proses pemasanan. Namun perlu hati-hati untuk susu pasteurisasi. Bila prosesnya tidak sempurna, suhunya mungkin tidak cukup panas untuk membunuh listeria.

Jadi, jangan takut makan buah. Alih-alih, kita malah rugi tidak mendapat asupan nutrisi dari buah. Belum lagi mubazir; tumpukan buah membusuk karena tidak dibeli. (nid)

____________________________________

Ilustrasi: Pixabay.com