Kenali Gejala Stroke, SEGERA ke RS | OTC Digest
gejala_stroke_sakit_kepala_pelo

Kenali Gejala Stroke, SEGERA ke RS

Di Indonesia, stroke merupakan penyakit penyebab kematian dan kecacatan nomor wahid. Berdasarkan Sample Registrtion Survey (SRS) yang dianalisis oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), dari 41.590 kematian 2014, stroke menduduki peringkat pertama, dengan angka 21,1%. Artinya, dari 100 orang yang meninggal, 21 di antaranya disebabkan oleh stroke.

“Stroke bisa menyerang siapa saja, umur berapa saja, tanpa terkecuali,” ungkap dr. Sahat Aritonang, Sp.S, Msi.Med, FINS, FINA, dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya. Dulu, rerata usia pasien stroke 60 tahun ke atas. “Namun sekarang makin muda. Paling banyak usia produktif, yakni 40-50 tahun,” ujarnya, dalam diskusi Tindakan Tepat Penanganan Stroke di Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Berikut ini tips mudah mengenali tanda dan gejala stroke, seperti dipaparkan oleh dr. Sahat. Ingat selalu: SeGeRa Ke RS.

  1. Senyum. Perhatikan apakah ada perubahan senyum menjadi asimetris, padahal sebelumnya simetris.
  2. Gerakan. Perhatikan apakah ada perubahan gerakan. “Misalnya saat mengambil gelas lalu gelas terjatuh,” terang dr. Sahat. Atau ketika sedang duduk dan mau beranjak, tiba-tiba tidak bisa berdiri.
  3. Bicara. Perubahan bicara ini banyak tipenya. Ada yang tiba-tiba bicara jadi belepotan (pelo). Biasanya, ini yang paling sering dikenali.

“Ada juga yang bicaranya tetap jelas, tapi tidak bisa dimengerti,” ujarnya. Ini pernah terjadi pada pasien dr. Sahat. “Ditanya namanya siapa, tidak bisa jawab. Suaminya bilang namanya ‘Siti’,” ujar dr. Sahat. Si pasien akhirnya bisa menjawab. Namun begitu ditanyakan pertanyaan lain, jawabannya sama: Siti. “Dia bisa bicara, tapi yang diucapkannya tidak berasal dari otaknya, melainkan dari apa yang didengarnya,” paparnya.

Tipe lain, tidak bisa bicara sama sekali, tapi mengerti apa yang diucapkan orang lain. “Misalnya ditanya, mana jam? Dia bisa menunjukkan. Tapi kalau ditanya, benda itu namanya apa? Dia tidak bisa menjawab,” imbuh dr. Sahat.

  1. Kebas. Kebas bisa di wajah saja, di tangan saja, atau separuh badan. “Prinsipnya saat sedang beraktivitas atau sedang santai, tiba-tiba merasa kebas, harus curiga jangan-jangan stroke,” jelas dr. Sahat.
  2. Rabun. Gangguan penglihatan juga cukup sering terjadi. Tiba-tiba pandangan kabur atau bahkan hilang, bisa pada satu atau kedua mata. Padahal sebelumnya normal, dan tidak ada keluhan apapun, dan tidak ada sebab.
  3. Sakit kepala. Harus waspada bila ada sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba, dan tidak pernah dirasakan sebelumnya.

Perlu diingat, gejala stroke tidak selalu nyata seperti di atas. Ada pula yang tidak jelas, misalnya hilang keseimbangan atau koordinasi tubuh.“Bila muncul gejala-gejala tersebut, segera ke RS,” tegas dr. Sahat. Terlepas apakah nanti di RS ditemukan betul stroke atau tidak, berdasarkan pemeriksaan. Yang penting, cari pertolongan dulu ke RS. “Bisa saja awalnya gejalanya masih biasa. Tapi makin bertambahnya waktu, makin berat kerusakan pada otak, sehingga pengobatannya tidak maksimal. Inilah kasus yang akhirnya berubah jadi kecacatan,” pungkasnya. (nid)

_________________________________

Ilustrasi: Designed by Freepic.diller