Kapan Memakai Es Batu Untuk Pertolongan Pertama? | OTC Digest

Kapan Memakai Es Batu Untuk Pertolongan Pertama?

Saat berolahraga seperti fitnes, lari atau bersepeda risiko cedera tetap mengancam. Melakukan aktivitas outdoor-pun ada kemungkinan tergigit binatang beracun. Pertolongan pertama dapat dilakukan dengan kompres dingin menggunakan es.

Pada dasarnya terdapat dua jenis teknik kompres ; panas dan dingin. Layaknya mesin mobil/motor yang masih dingin perlu dipanaskan, kompres panas diberikan saat otot terasa kaku. Kompres panas meningkatkan elastisitas jaringan sendi dan melancarkan peredaran darah.

Sebaliknya kompres dingin diberikan pada cedera dengan pembengkakan, seperti saat keseleo. 

Menurut Bondi Sinaga, instruktur keselamatan di Jakarta, ada dua fungsi utama es. “Pertama, dinginnya es membuat pembuluh darah kontriksi (menyempit),” katanya.

Pada kasus terkilir, dengan menyempitnya pembuluh darah, aliran darah mengecil sehingga pembengkakan tidak terjadi. Kedua, es memiliki efek anti anestesi. “Misalnya bengkak, dikompres es akan terasa enak. Begitu es diambil, terasa nyut-nyutan lagi,” imbuh Bondi.

Bungkus es dengan kain/handuk dan letakkan pada daerah luka minimal tiga kali sehari, kompres selama 10 menit. Atau, pada 72 jam pertama, kompres bengkak tiap satu jam (selama 10 menit).

Demikian juga saat melakukan kegiatan outdoor seperti berkemah, selalu sediakan es dalam termos. Es berguna untuk mengatasi gigitan hewan berbisa seperti lipan, kalajengking atau lebah. “Efek konstriksi es mencegah penyebaran bisa (racun),” ujarnya.

Akibat gigitan, timbul gatal. Jangan digaruk karena justru mengaktifkan bisa sehingga menyebar. Dengan kompres es, bisa akan tetap di tempat, tidak ke mana-mana.

Tapi, hindari mengompres dengan es terlalu lama; maksimal 20 menit. Kompres harus diangkat-angkat (jangan dikompres terus), untuk mencegah terjadinya luka bakar (melepuh) akibat es. Juga untuk mencegah frost bite, yakni organ membiru karena tidak ada aliran darah, akibat efek konstriksi berlebih dari es. Frost bite bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen.

Jika tidak ada es, dapat digunakan sayuran beku. Balut es atau sayuran beku dengan handuk atau kain bersih, sehingga tidak ada kontak langsung dengan kulit. Ini untuk mengurangi risiko/ efek yang tidak diinginkan. (nid-jie)